
(Bingkisan Sederhana Teruntuk MSG – Mutalawwin Sururi Gabung)
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومَنْ سار على نهجه إلى يوم الدين؛ أما بعد:
MLM & Dua Wajah Dakwahnya
Sebelum kita membongkar kejahatan besar
Ali Hasan Al Halaby, adalah menjadi suatu pendahuluan yang sangat urgen
untuk mengingatkan para pembaca akan bahaya dan kebatilannya program
ishlah manhaj yang diusung oleh para dai MLM.
Sesungguhnya upaya membongkar kejahatan
jaringan Sururiyun Halabiyun Turatsiyun serta keterkaitan Hizbiyyun
tersebut dengan para da’i (yang menisbahkan dirinya kepada dakwah
Salafiyah Ahlussunnah) baik berhubungan secara terbuka, setengah terbuka
ataupun di balik pintu bukanlah sesuatu yang tidak beresiko. Upaya
gabungan mereka yang secara berterang muka mengerahkan ribuan orang
dengan mengikrarkan dirinya sebagai para jama’ah pengecut yang memilih
lari lintang pukang dari medan pembuktian ilmiyah demi menghancurkan dan
memberangus situs ini, menghacker, membajak dan mengambilalih
penyimpanan data, memfitnah, sampaipun setelah jalsah Mekah Hanan
Bahanan telah berupaya melaporkannya kembali di majelisnya bersama Asy
Syaikh Abdullah Al Mar’i dan Asy Syaikh Utsman As Salimi di Jakarta.
Sungguh mereka tidak akan diam sampai hawa nafsunya terpenuhi atau
memilih jalan kemuliaan, bertaubat kepada Allah Ta’ala.
Itu adalah satu wajah pemusuhan mereka
terhadap Ahlussunnah sebagai konsekwensi menjalankan dan menyukseskan
program ishlah MLM bersama Halabiyun.
Jadi di satu wajahnya merangkul Halabiyun, pada wajah dakwahnya yang lain memerangi Salafiyun.
Gambar 1. Taktik MLM, menyerang
(Salafiyun) & merangkul (Halabiyun). Alergi Tahdzir ternyata secara
terbuka memamerkan pada segenap anggotanya sebagai “Tukang Tahdzir”
yang sedang berjuang agar turun […]
Tudingan-tudingan mereka terhadap
Ahlussunnah sebagai Jama’ah Tahdzir, Tukang Tahdzir, Majelis Ghibah,
Pecah Belah dan seabreg ucapan kotor lainnya sejatinya lebih pantas
tertuju kepada para pengucapnya, dan memang dibuktikan dengan
kenyataannya.
Walaupun dia akan
menyembunyikan/menghapus jejak bukti kejahatannya dengan seribu satu
macam hilah yang dimajukan, tetapi lihatlah kenyataan di atas! Bukankah
segenap pembaca risalah ini telah mengetahui bukti faktanya sebagai
corong Halabiyun Rodja?? Jadi, silakan diwhatsappkan kepada siapa yang
anda kehendaki. Dan jangan salah sasaran lagi.
Gambar 2. Screenshot aliansi MSG bersekutu, memvonis Ahlussunnah sebagai gerombolan hizbi
Gambar 3. Screenshot aliansi MSG bersekutu, Hizbipun di Ahlussunnahkan. Rusaknya Al wala’ wal bara’ MLM
Dan ajaibnya setelah memamerkan
kerusakan prinsip al wala’ wal bara’nya di atas, masih pula Munajat
menuntut agar Ahlussunnah ikut serta menyukseskan acara daurah MLMnya!!
Dan kami ingin menunjukkan bukti berupa Berita Kebohongan Besar
yang tampak jelas terpampang di dinding ratapannya Ja’far Salih, ya,
fitnah murahan demi memuaskan para pengekor hawa nafsu dari kalangan
Hizbiyyun dan Mumayyi’un:
Gambar 4. Screenshot Kisah Halabiyun
(BUALAN BESAR & FITNAHAN JAHAT) Penculikan Syaikh Abdullah Mar’i di
tembok ratapan Ja’far Salih
Semua sikap di atas berbanding terbalik
dengan sikap dan permusuhan hebat kubu MLM terhadap Salafiyun yang
dipimpin dan dibimbing oleh para Masyaikh dalam menghadang dan memerangi
kejahatan Halabiyun Turatsiyun Sururiyun dimana pihak MLM berupaya kuat
untuk menegakkan program ishlah bersama Halabiyun.
Gambar 5. Taktik MLM. Dedengkot MLM-Syiar Tauhid Merangkul Halabiyun, MSG.
Dan Ja’far Salih dalam hal ini, adalah
“juru bicara” yang paling getol menyebarkan secara terbuka
kemunkarannya, menyebarluaskan syubhat dan fitnah (sebagaimana yang
ditelorkan oleh Ali Hasan Al Halaby dan para pengekornya) walaupun
secara team dia dan kawan-kawannya sebenarnya 11-12 dalam program ishlah
manhaj tersebut.
Gambar 6. Program MSG, Ishlah Manhaj yang dimotori oleh dedengkot Syiar Tauhid dan An Nash Radio
Nampaklah dari pengakuan Jafar Salih
sendiri nama-nama Ayub Abu Ayub (tokoh sentral Daurah Syaikh
Utsman/Syaikh Abdul Hadi), Ali Basuki, Abdul Barr, Abdullah Sya’rani,
Rizky Abu Zakariya serta Jafar Salih dalam satu team ishlah manhaj
dengan Halabiyun.
Maka tidaklah heran jika kemudian Hanan
Bahanan dan barisan penggembira yang semodel dengannya begitu bergembira
ria mendukung jalinan kemesraan diantara dua pihak yang saling berpadu…
Gambar 7. Screenshot kemesraan ini….dustapun dilakukan demi ishlah
Jafar Salih secara terbuka memuji serta
mempromosikan Halabiyun Rodja dan para corongnya, yang dia ini merupakan
salah satu ustadz yang ada di dalam grup whatsapp As-Sunnah sebagaimana
bukti yang telah lalu. Bahkan Ja’far Salih dengan sangat liciknya
berupaya menipu daya dan mengelabui umat, MEMBUNGKUS KESESATAN Al Halaby
sebagai kemasan khilaf ilmiyah dengan mengesankan bahwa persoalan Ali
Hasan Al Halaby adalah persoalan ilmiyah sehingga bukan alasan untuk
berpecahbelah dan bermusuhan…
Gambar 8. Screenshot Indahnya di tengah kehangatan barisan Mutalawwin
Dan tipudaya sangat besar Ja’far Salih
yang di dalamnya mengandung upaya peremehan dan pengkerdilan terhadap
kesesatan besar dan penyimpangan manhaj Ali Hasan Al Halaby dan pada
sisi yang lain sekaligus adalah penghinaan terhadap sikap tegas segenap
Ahlussunnah dimanapun berada terhadap Ali Hasan Al Halaby dan
kesesatannya adalah ucapannya: “Masalah
Sy. Ali Hasan masalah ilmiyah jangan dijadikan alasan untuk memusuhi,
tapi cukup saling berargumentasi dengan baik. “rival” antara pihak
asatidzah mantan LJ dengan asatidzah Rodja”(!!!!!!!?)
Gambar 9. Sebagian contoh makar dan
syubhat Ja’far Salih yang disebarluaskan pada umat, difasilitasi oleh
Abu Ahmad Siraj Makasar yang menjadi corong besar syubhat dan
kesesatannya. Nampak jelas pengkaburan dan pembelaannya terhadap Ali
Hasan Al Halaby yang dikemasnya sedemikian rupa.
Bukankah kekafiran Khumainy dan para
dedengkot tinggi Rafidhah, kesesatan para gembong Sufi Qubury serta
dedengkot Ikhwanul Muslimin di sisi Ahlussunnah adalah masalah ilmiyah
(yang bisa dipertanggungjawabkan)? Lalu kenapa engkau tidak menyayangi
mereka? Kenapa engkau membangun iklim permusuhan dan tashnif
(pengelompokan)?
Gambar 10. Dengan alasan (syubhat) bahwa
kesesatan Syi’ah dan Quburiyun adalah persoalan ilmiyah, maka tidak
selayaknya dibangun iklim permusuhan dan pengelompokan di facebookmu dan
daurohmu
Benar wahai Ja’far, engkau tidak punya
alasan untuk memusuhinya karena masalah tawasul di kuburan adalah
masalah ilmiyah!! Dan masalah kesesatan Syi’ah pun demikian!!!
Bukankah bukti-bukti penyimpanganmu,
fatwa ulama yang membid’ahkan syubhat batil alam kuburmu, serial syubhat
dan berbagai kesesatanmu yang diungkap dan dipublikasikan oleh situs
tukpencarialhaq adalah masalah ilmiyah? Jika terhadap Ali Hasan Al
Halaby saja yang sudah dijarh Mubtadi’ oleh Masyaikh Ahlussunnah,
ditulis berjilid-jilid bukti kesesatannya engkau bisa bersikap “ilmiyah”
dan bijaksana, lalu kenapa dalam menghadapi situs tukpencarialhaq dan
yang terlibat di dalamnya engkau bersama kawanmu lari dari medan
pembuktian secara ilmiyah dan memilih bergabung bersama Halabiyun Rodja
untuk bersama-sama menyerukan pasal pencemaran nama baik, penghancuran
situs dan lain sebagainya? Betapa jauhnya engkau lari terbirit-birit
(dari medan ilmiyah) sampai-sampai bersama Abu Ahmad Siraj Makasar dkk
melakukan tindakan tidak senonoh terhadap Asy Syaikh Shalih As Suhaimy,
memanipulasi fatwa beliau seolah-olah itu adalah fatwa tahdzir terhadap
situs tukpencarialhaq!! Yang pada akhirnya memberi pekerjaan pada kami
untuk meluruskan, menelanjangi kelicikan dan tindakan tidak terpuji
kalian …Wallahul musta’an.
Jika ada yang berkata bahwa fitnah Ali
Hasan Al Halaby tidaklah sama dengan fitnah Quburiyun dan Syi’ah, maka
silakan anda bersabar dulu mengikuti uraian dan bukti di bawah ini untuk
menunjukkan bahwa Ali Hasan Al Halaby memiliki peran yang sangat besar
dalam upayanya melindungi dan memuliakan Syi’ah Rafidhah, Ibadhiyah,
Zaidiyah, Isma’iliyah, tarekat Sufiyah dan Hizbiyun Ikhwanul Muslimin…
Tulisan ini adalah bagian dari upaya
sebatas yang kami mampu lakukan agar kaum muslimin tidak tertipu oleh
sandiwara besar politikus Halabiyun bahwa mereka sangat berkomitmen
untuk melawan Syiah, berkampanye tentang bahayanya Syiah, menunjukkan
kepedulian mereka terhadap kaum muslimin yang dibantai oleh Syiah. Dan
setelah pembuktian tentang kejahatan serta tipu daya besar Al Halaby dan
Halabiyun yakni hakekat sebenarnya sikap mereka terhadap beberapa
kelompok sesat dan menyimpang tersebut maka ini adalah bagian dari upaya
menegakkan hujjah agar Salafiyun tidak tertipu dan tergiur oleh manuver
para POLITIKUS DAKWAH ISHLAH BERSAMA HALABIYUN yang dimotori oleh para
da’i Syiar Tauhid dan An Nash Radio yang kesemuanya merupakan bagian
penting dari orang-orang yang terlibat dalam daurah Syaikh Abdul Hadi
yang baru saja berlalu, yang nama-nama mereka telah diungkap sendiri
oleh Ja’far Salih yakni:
- Abdul Barr Kaisenda
- Ali Basuki
- Jafar Salih
- Abdullah Sya’rani
- Risky Abu Zakariya
- Ayub Abu Ayub
Al Halaby & Halabiyun, Usainya Sandiwara Besar: “Kesesatan” Syi’ah
Jika kami mengatakan bahwa Ali Hasan Al
Halaby beserta para pembela fanatiknya termasuk orang-orang yang gigih
memuji risalah yang membela, memuliakan dan melindungi sekte-sekte sesat
semisal Sufi dan bahkan kafir seperti halnya Rafidhah dan bahkan
pendekatan dan persatuan antara Ahlussunnah dengan sekte dan madzab yang
sesat mungkin anda tidak akan percaya.
Bukankah Syaikh Ali Hasan, para pengikutnya bersama Rodja telah memperingatkan umat dari bahayanya Syi’ah Rafidhah?
Gambar 11. Screenshot Menghentikan
Sandiwara Ali Al Halaby bersama dedengkot Rodja Badrusalam dan Halabiyun
dengan jargon Bahaya Syi’ah
Bukankah Doktor Ali Musri dan Rodja
telah pula memperingatkan bahayanya Syiah berikut kepedulian mereka
terhadap para korban kebiadaban Syiah?
Gambar 12. Menghentikan Sandiwara Ali Al Halaby bersama Rodja & dedengkot Halabiyun dengan jargon Bahaya Syi’ah
Pembaca rahimani rahimakumullah,
Di sini, kami akan membawakan
bukti-bukti ilmiyah titik temu antara Ali Hasan Al Halaby (&
Halabiyun) dengan Syi’ah yakni pujian dan sanjungan mereka terhadap
Risalah Amman.
Sebelum anda membaca dan menyaksikan
bukti pujian dan pembelaan Al Halaby bersama Halabiyun terhadap Risalah
Amman, lihatlah terlebih dahulu bagaimana Syi’ah mengelu-elukan risalah
Amman, menyebarluaskannya di website-website mereka., diantaranya:
Gambar 13. Setali Tiga Uang. Al Halaby dan Halabiyun memuji-muji Risalah Amman dan Website-website Syi’ah mengelu-elukannya.
Betapa bangganya Syiah bisa melenggang kangkung, bebas menyebarkan Syiah Cornernya:
Gambar 14. Situs Syiah mengelu-elukan
keberadaan Syiah Corner sembari berteriak lantang..”kami Hormati semua
mazhab Islam kecuali Wahabi”
Bukankah penegasan di atas membuat kita
semakin berselimutkan tanda tanya besar, lalu apa sikap “wahabi” semisal
Halabiyun dan barisan pengaku Salafiyun tersebut dengan statemen
provokatif itu?
Nah kini saatnya kami akan membawakan
makalah tentang kejahatan, pengkhianatan dan kesesatan besar Ali Hasan
Al Halaby terhadap Salafiyin dan dakwahnya sebagai bagian dari ikhtiar
agar para pembaca membenci Ali Hasan Al Halaby (beserta segenap pembela fanatiknya) karena Allah,
sekaligus sebagai bukti kebatilan dan kesesatan PROGRAM ISHLAH MANHAJ
BERSAMA HALABIYUN yang diusung oleh para da’i MLM An Nash Radio dan
Syiar Tauhid yang nama-nama mereka telah diuraikan pada bagian
sebelumnya, teriring do’a hadahumullah.
Sekian banyak bukti screenshot telah
kami tambahkan agar yang berani berteriak bahwa tulisan ini tidak lebih
dari bualan dan fitnahan terhadap Ali Hasan Al Halaby bisa berkaca
dengan deretan screenshot yang kami pampangkan.
Kitapun akan menyaksikan bagaimana Ali
Hasan Al Halaby berupaya keras untuk menutup-nutupi kesesatan demi
kesesatan isi Risalah Amman dengan cara berlindung di balik nama Raja
Abdullah dan Syaikh Abdullah bin Sulaiman Al Mani’ yang dia mengkhayal
bahwa dengan menyebutkan kedua nama tersebut, kesesatan-kesesatan dan
penyimpangan akidah pada isi risalah Amman akan mampu berubah menjadi
Risalah yang berbarakah dan penuh cahaya sebagaimana yang dia (dan para
pengekor fanatiknya) memuji dan menyanjungnya:
Gambar 15. Halabiyun Abul Aswad Al
Bayaty memasang Syubhat dan tipu daya kebohongan Ali Hasan Al Halaby
yang penuh makar (hanya saja, isi Risalah Amman telah mendustakan cara
dia berkelit dan lari dari kenyataan)
Bagaimana mungkin si pendusta besar ini,
Ali Hasan Al Halaby dan Halabiyun mampu mengecoh Salafiyun bahwa dia
menolak upaya pendekatan, hanya pendekatan saja antara madzhab-madzhab
yang batil sementara dirinya telah mengokohkan pendiri Hizbul Irsyad, As
Surkati As Sudani yang menyerukan persaudaraan diantara sekte-sekte
sesat sebagai SYAIKHUS SALAFY??
Sungguh persekongkolan Halabiyun
Turatsiyun Sururiyun bersama MLM dalam persekutuan MSG (Mutalawwin
Sururi Gabung) tidak akan mampu membuat Ahlussunnah tergiur dan tertipu
oleh kebohongannya yang telah mendunia.
Simaklah bagaimana SYAIKH SALAFYnya Al Halaby mendakwahkan “tauhid” di negeri ini:
Gambar 16. Adz Dzakhirah, karya As Surkati As Sudani Syaikh Salafynya Ali Hasan Al Mubtadi
As Surkati menegaskan:
“ORANG-ORANG YANG MEMILIKI KEYAKINAN
KHURAFAT, MESKIPUN MEREKA MEMILIKI PENYIMPANGAN DALAM BEBERAPA SEGI,
MEREKA ITU MASIH BAGIAN KITA. DAN KELOMPOK SYI’AH, MESKIPUN MEREKA
BERLEBIH-LEBIHAN, DIA MASIH SYI’IYNA/GOLONGAN KITA. DAN KELOMPOK
KHAWARIJ, MESKIPUN MEREKA EKSTRIM, DIA MASIH KHARIJIYNA/GOLONGAN KITA.
DAN WAHABI MESKIPUN MEREKA KERAS (MUSYADDID) namun masih
WAHABIYNA/GOLONGAN kita, DAN SUNNI MESKIPUN MEREKA HANYA MENGAKU-NGAKU,
namun masih GOLONGAN KITA. Masing-masing itu kaum Muslimin, orang-orang
yang beriman dan orang-orang yang mencari ridha Allah. Meskipun mereka
salah dalam permasalahan-permasalahan ijtihadi, (mereka) masih masuk
dalam saringan, masih masuk dalam pagar agama Islam.
Dan bagaimanapun keadaan mereka, tanpa
diragukan lagi dia masih lebih ringan daripada kekafiran dan lebih
ringan daripada penyembah berhala selama mereka tidak berlebih-lebihan
(tidak ghuluw) dan keluar dari batas agama serta tidak berpisah dari
ushul agama.
MENITIKBERATKAN DAN MEMUSATKAN PERHATIAN
UNTUK MELAWAN ORANG KAFIR LEBIH WAJIB DAN LEBIH PENTING DIBANDINGKAN
MENGARAHKAN PERLAWANAN TERHADAP KELOMPOK-KELOMPOK INI. Maka marilah kita
bersama-sama saling bahu-membahu dan menggalang solidaritas serta
berkonsentrasi dengan amalan-amalan yang bermanfaat, perkataan-perkataan
yang lurus dan menerapkan agama kita dengan pelaksanaan yang hakiki.
INILAH, DADA KAMI MENERIMA DENGAN LAPANG DADA PENDAPAT YANG MENDUKUNG
KAMI DENGAN PENDAPAT YANG LURUS DALAM TUJUAN INI.
DAN MAJALAH ADZDZAKHIRAH INI MENYAMBUT
DENGAN LUAS (SANGAT TERBUKA), HALAMAN-HALAMANNYA TERBENTANG LUAS, PINTU
TERBUKA LEBAR BAGI SIAPA SAJA YANG INGIN BERGABUNG DENGAN KITA DALAM
AMALAN YANG AGUNG INI, BAIK DENGAN JIWANYA MAUPUN HARTANYA” (Majalah
AdzDzakhirah, juz 1, Muharram 1342H, hal.5)
Perhatikanlah ucapan As Surkati di atas
yang telah berpuluh-puluh tahun yang lalu! “Meskipun mereka salah dalam
permasalahan-permasalahan ijtihadi…” Bagaimana dia telah melemparkan
syubhat bahwa permasalah kesesatan adalah permasalahan ijtihadi dan
bandingkan kemiripannya dengan syubhat disuarakan oleh orang-orang MLM
dan Halabiyun pada masa ini!!
Dan Manhaj Dakwah Surkati sangatlah persis dengan manhaj dakwah Ikhwanul Muslimin dilihat dari 2 sisi:
1.Jelas bahwa seruan Surkati tersebut
adalah upaya dakwahnya dalam mempersaudarakan berbagai kelompok sesat
agar bergabung bersama di dalam Hizbul Isyadnya, bagaimana dengan
Ikhwanul Muslimin:
“Ikhwanul Muslimin adalah suatu kelompok
yang memprioritaskan gerak dakwahnya dalam rangka mewujudkan persatuan
kaum Muslimin di atas segala-galanya. Sehingga kelompok ini tidak
menghiraukan berbagai praktek kekufuran, kebid’ahan dan kesesatan yang
tumbuh subur di tengah-tengah kaum Muslimin. Terlebih lagi untuk
menegakkan tauhid dan sunnah….Bahkan banyak diantara tokoh-tokoh dan
pimpinan-pimpinannya tidak beraqidah dengan aqidah Ahlussunnah wal
Jama’ah. Demikian juga mereka sangat getol menyerukan persatuan antara
Sunny dan Syi’ah” (Mereka Adalah Teroris, hal.465).
2.Baik Surkati maupun Hasan Al-Banna
sangat banyak terpengaruh oleh pemikiran dan cita-cita seorang Syi’ah
Rafidhah, Jamaluddin Al-Afghani Al-Irani Ar-Rafidhi!! Sehingga sangatlah
wajar dan pantas kalau kemudian gerakan Ikhwanul Muslimin dan Surkati
sangat membenci dan memusuhi dakwah Tauhid yang dikibarkan oleh Syaikhul
Islam Muhammad bin Abdul Wahhab Rahimahullah yang merupakan dakwah
kepada aqidah shahihah warisan salaful ummah.
Dan… INILAH, DADA KAMI MENERIMA DENGAN LAPANG DADA PENDAPAT YANG MENDUKUNG KAMI DENGAN PENDAPAT YANG LURUS DALAM TUJUAN INI.
DAN MAJALAH ADZDZAKHIRAH INI MENYAMBUT
DENGAN LUAS (SANGAT TERBUKA), HALAMAN-HALAMANNYA TERBENTANG LUAS,
PINTUNYA TERBUKA LEBAR BAGI SIAPA SAJA YANG INGIN BERGABUNG DENGAN KITA
DALAM AMALAN YANG AGUNG INI, BAIK DENGAN JIWANYA MAUPUN HARTANYA”!!!
Gambar 17. Gelar Syaikhus Salafy dari Al Halaby Al Mubtadi’ bagi pemersatu dakwah berbagai sekte sesat.
Maka setelah pemaparan bukti di atas,
masihkan anda percaya tatkala Al Halaby membual dengan ucapan dustanya
bahwa dia menolak upaya pendekatan, hanya pendekatan saja antara
madzhab-madzhab yang batil semnetara orang yang menyerukan seruan
persatuan dengan sekte-sekte sesat tersebut telah digelari olehnya
sebagai Syaikhus Salafy!! Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Gambar 18. Screenshot Promosi Tabligh Akbar si Mubtadi’ Ali Hasan Al Halabi
Dan kita akan melanjutkan lagi bukti
kejahatan besar Al Halaby dengan kita melihat dan membaca langsung
uraian serta bukti-bukti screenshot isi Risalah Amman itu sendiri dari
website resminya agar kita dapati bukti-bukti yang sangat meyakinkan
bahwa Ali Hasan Al Halaby dan Halabiyun tidak lebih dari penipu dan
pendusta besar.
Kita awali dengan sanjungan Al Halaby terhadap isi Risalah Amman:
“Dan sesungguhnya dengan penuh
ikhlash kita memohon kepada Rabb kita agar memberi taufik kepada raja
kita dan pemimpin kita –semoga Allah menjaga beliau– dan menghiasi
beliau dengan hidayah dan ketakwaan, agar melanjutkan usaha yang penuh
semangat yang beliau –semoga Allah menjaga beliau– selalu mengerahkan
segenap kemampuan dan bersungguh-sungguh mewujudkannya dalam rangka
mengenalkan kepada seluruh negara di dunia tentang hakekat agama Islam
dan sikap-sikapnya yang benar dan agung serta berlepas dirinya dari
perbuatan orang-orang yang melampaui batas, bodoh dan dungu itu. Rasul
kita bersabda:
مَنلايَشْكُرُالنَّاسَلايَشْكُرُالله
“Barangsiapa yang tidak bersyukur kepada manusia, hakekatnya dia tidak bersyukur kepada Allah.”
Jadi syukur semuanya ditujukan
kepada raja kita, semoga Allah membalas beliau dengan kebaikan dan
menambah keutamaan dan kebaikan dalam perlindungan-Nya, penjagaan-Nya…
Dan tidaklah Risalah Amman yang
sangat bagus di dalam menjelaskan risalah Islam yang benar yang
pertengahan yang beliau –semoga Allah menjaganya– mengeluarkannya lebih
setahun yang lalu, kecuali sebagai bukti kuat dan jelas yang menunjukkan
kemuliaan beliau dengan agama ini dan kemurniannya, merasa mulia dengan
keindahan dan kesuciannya, semangat beliau bagi kemajuan dan
eksistensinya, yang semua ini mendorong untuk terus mentaati beliau
dengan cara yang benar dan wajib melaksanakan perintah beliau dengan
cara yang baik pula.”
Berikut audionya:
atau download di sini
Silahkan menyimak uraiannya (kami ambil dari tulisan Abu Mu’adz Ra-id Alu Thahir si situs sahab.net):
————***————
Sesungguhnya penyimpangan-penyimpangan
akidah dan manhaj yang Ali Al-Halaby terjatuh padanya sangat banyak dan
besar, dan Allah telah mengaruniakan kepada saya untuk mengumpulkannya
di dalam sebuah kitab secara rinci dengan dalil-dalil dan bukti-bukti
dengan judul “Al-Baraahin Al-Atidah fii Kasyfi Ahwaali wa Ta’shiilaati Ali Al-Halaby Al-Jadidah” (lihat di: http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=122127) hanya saja yang
terbesar dari penyimpangan-penyimpangan ini adalah pujian Al-Halaby
terhadap Risalah Amman dan isinya berupa seruan yang jelas kepada
penyatuan agama, persamaan agama dan persaudaraan diantara agama-agama. Seruan jahat ini tujuannya adalah melembekkan pondasi-pondasi agama serta menghiasi kekafiran, kebathilan dan kesesatan.
Gambar 19. Screenshot makalah kesesatan Ali Al Halaby dan Risalah Amman di sahab
Maka para ulama, masayikh dan para
penuntut ilmu bangkit membantah Al-Halaby dan menyerunya agar bertaubat
dari kesesatan besar ini. Namun tidak ada yang dia lakukan kecuali
mendebat dengan kebathilan dan mencela salafiyyun yang menyerunya agar
bertaubat. Bahkan dia mengijinkan kepada para pembelanya untuk membela
risalah ini dengan dengan ta’wil-ta’wil ngawur dan alasan-alasan bathil
serta memuji risalah ini dengan sifat-sifat terbaik dan menyerukan agar
menyebarkannya dan mengajarkannya di situs mereka yang dinamakan secara
dusta “kulalsalafiyyen” dan ini merupakan puncak pelemahan pilar-pilar
agama dan menghancurkan perkara-perkara yang diterima seluruh kaum
Muslimin, wallahul musta’an.
Saya telah membantah dengan membuat
pembahasan khusus tentang sikap Al-Halaby terhadap Risalah Amman dan
persatuan agama pada kitab yang baru saja saya isyaratkan, karena
penting sekali untuk menjelaskan sikap main-main Al-Halaby dan
menyingkap berbagai kedustaan dan pengkaburannya, untuk memudahkan
membacanya bagi orang mungkin merasa berat untuk membaca kitab tersebut
secara keseluruhan, Allah saja yang memberi taufik.
PUJIAN TERHADAP RISALAH-RISALAH
DAN MAKALAH-MAKALAH YANG MENGAJAK PERSATUAN AGAMA, PENDEKATAN MADZHAB,
KEBEBASAN BERFIKIR DAN PENERAPAN DEMOKRASI.
Sekitar setahun lebih sebelum pengeboman
Amman yang terjadi pada 11 November 2005, ditulislah sebuah surat
kepada Raja Yordania Abdullah bin Al-Husain II yang isinya ditujukan
kepada masyarakat umum. Tujuan dari isinya adalah menjelaskan hubungan
Islam dan agama-agama lain di Yordania. Risalah ini telah terkenal dan
ditandatangani oleh tokoh Shufi, Rafidhah, Zaidiyah dan Ibadhiyah. Juga
ditandatangani oleh para pemikir, para kepala negara dan para penulis
dengan berbagai latar belakang dan agama mereka.
Tujuan dari risalah ini adalah agar
membumi atau yang pertama sebagai persiapan bagi pertemuan berbagai
madzhab, kemudian yang kedua bagi pertemuan antar agama. Hingga
dibuatlah situs khusus di internet untuk menyuarakannya, bahkan menjadi
materi yang diwajibkan untuk diajarkan di perguruan tinggi Yordania.
Risalah ini mengandung berbagai
penyimpangan yang besar dan banyak yang merusak pondasi agama ini,
karena berisi seruan penyatuan agama yang bisa diterima semua pihak yang
bergabung, seruan kepada kebebasan berpendapat serta persamaan hak dan
kewajiban, persaudaraan antara semua manusia, mensifati orang-orang
kafir yang beragama lain sebagai orang-orang yang beriman dan
menganggapnya sebagai saudara, dan bahwasanya risalah Islam adalah
sumber persaudaraan manusia yang tiangnya adalah persatuan bangsa
manusia, dan bahwasanya yang wajib adalah memuliakan manusia dengan
tidak memandang agamanya. Risalah tersebut juga berisi pembatalan
disyariatkannya jihad ofensif, seruan penerapan peraturan-peraturan
internasional, menghormati kesepakatan-kesepakatan PBB serta penerapan
demokrasi di berbagai negara.
Berikut ini –wahai para pembaca– redaksi risalah tersebut yang akan menjelaskan maksud dan kandungannya:
Penulis risalah tersebut berkata, “Ini adalah penjelasan bagi manusia, yaitu saudara-saudara kami di negeri-negeri Islam dan di seluruh penjuru dunia.”
Gambar 20. Screenshot Risalah Amman, penjelasan bagi manusia di negeri-negeri Islam dan seluruh penjuru dunia
Penulis juga berkata, “Risalah yang
penuh toleransi ini yang telah diwahyukan oleh Allah yang Maha Mulia
kepada Nabi Terpercaya Muhammad yang semoga selalu dilimpahi shalawat
dan salam dari Allah, dan dibawa oleh para khalifah serta ahli bait
beliau sepeninggal beliau, merupakan sumber persaudaraan manusia dan
merupakan agama yang bisa mewadahi semangat kemanusiaan semuanya, tegas
menyuarakan kebenaran, memerintahkan perkara yang ma’ruf dan melarang
kemungkaran, memuliakan manusia dan bisa menerima pihak lain.”
Gambar 21. Screenshot Risalah yang penuh
toleransi ini yang telah diwahyukan oleh Allah yang Maha Mulia kepada
Nabi Terpercaya Muhammad
Penulis juga berkata, “Islam
menyampaikan kabar gembira dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai agung
yang mewujudkan kebaikan kemanusiaan, penopangnya adalah persatuan
bangsa manusia dan bahwasanya manusia adalah sama dalam hak dan
kewajiban.”
Gambar 22. Screenshot persatuan bangsa manusia dan bahwasanya manusia adalah sama dalam hak dan kewajiban
Penulis juga berkata, “Risalah ini
merupakan prinsip-prinsip yang secara keseluruhan akan bisa menyatukan
semua pihak yang ikut serta, yaitu para penganut agama-agama dan
berbagai macam kelompok manusia. Hal itu karena sesungguhnya asal semua
agama adalah satu, seorang muslim mengimani semua rasul dan tidak
membeda-bedakan salah seorang pun dari mereka, dan mengingkari kerasulan
salah seorang dari mereka merupakan kekafiran terhadap Islam, yang mana
prinsip-prinsip ini termasuk yang akan membentuk pondasi bagi kaedah
yang luas yang bisa bertemu dengan orang-orang yang beriman dengan
agama-agama lain pada tingkatan yang sama di dalam melayani masyarakat
manusia tanpa menyinggung perbedaan akidah dan kebebasan berpendapat.”
Gambar 23. Screenshot pondasi bagi
kaedah yang luas yang bisa bertemu dengan orang-orang yang beriman
dengan agama-agama lain pada tingkatan yang sama di dalam melayani
masyarakat manusia tanpa menyinggung perbedaan akidah dan kebebasan
berpendapat
Penulis juga berkata, “Islam memuliakan manusia tanpa memandang warna kulit atau bangsa atau agamanya.”
Gambar 24. Screenshot Islam memuliakan manusia tanpa memandang warna kulit atau bangsa atau agamanya
Penulis juga berkata, “Islam memberi
kehidupan sesuai kedudukannya yang mulia, jadi tidak boleh memerangi
selain orang-orang yang memerangi terlebih dahulu.”
Gambar 25. Screenshot Islam memberi kehidupan sesuai kedudukannya yang mulia
Penulis juga berkata, “Hukum asal
pada hubungan kaum Muslimin dengan selain mereka adalah perdamaian, maka
tidak boleh memerangi jika tidak ada permusuhan, yang ada hanyalah
cinta, keadilan dan perbuatan baik.”
Gambar 26. Screenshot Hukum asal pada
hubungan kaum Muslimin dengan selain mereka… yang ada hanyalah cinta,
keadilan dan perbuatan baik
Penulis juga berkata, “Dan kami
menyeru masyarakat internasional untuk melakukan dengan sungguh-sungguh
penerapan peraturan-peraturan internasional, menghormati
perjanjian-perjanjian dan kesepakatan-kesepakatan internasional yang
dikeluarkan oleh PBB, mengharuskan semua pihak untuk menerimanya dan
melaksanakannya, tanpa melakukan standar ganda, karena adanya jaminan
kembalinya kebenaran kepada para pemiliknya dan menghentikan kezhaliman,
sebab hal itu memiliki peran besar untuk melenyapkan sebab-sebab
kekerasan, sikap ekstrim dan melampaui batas.”
Gambar 27. Dan kami menyeru masyarakat
internasional untuk melakukan dengan sungguh-sungguh penerapan
peraturan-peraturan internasional, menghormati perjanjian-perjanjian dan
kesepakatan-kesepakatan internasional yang dikeluarkan oleh PBB…
Penulis juga berkata, “Kita ingin
mengerjakan pembaharuan proyek peradaban kita yang berdiri di atas
petunjuk agama, sesuai dengan garis-garis ilmiyah dan amaliyah yang
kokoh yang prioritasnya adalah pengembangan metode-metode bagi persiapan
para dai dengan tujuan memastikan pemahaman mereka terhadap ruh Islam
dan caranya dalam membangun kehidupan manusia, ditambah dengan
pengetahuan mereka terhadap wawasan modern, agar hubungan mereka dengan
masyarakat berdasarkan pemahaman dan pengertian.”
Gambar 28. Kita ingin mengerjakan pembaharuan proyek peradaban kita yang berdiri di atas petunjuk agama
Penulis juga berkata, “Metode Islam
di dalam merealisasikan perkembangan yang menyeluruh yang didasari
perhatian yang berimbang terhadap sisi-sisi rohani, ekonomi dan
kemasyarakatan, perhatian terhadap hak-hak manusia dan kebebasannya yang
mendasar, menguatkan haknya di dalam kehidupan, kemuliaan dan keamanan,
jaminan kebutuhan pokoknya, pengaturan urusan-urusan masyarakat sesuai
prinsip-prinsip keadilan dan musyawarah, dan
mengambil manfaat dari apa yang telah dihasilkan oleh masyarakat
manusia berupa bentuk-bentuk dan ide-ide untuk menerapkan demokrasi.”
Gambar 29. ….dan mengambil manfaat dari
apa yang telah dihasilkan oleh masyarakat manusia berupa bentuk-bentuk
dan ide-ide untuk menerapkan demokrasi
Jadi inilah prinsip-prinsip, makna dan dasar-dasar Risalah Amman.
Saya katakan: Risalah ini telah dijelaskan oleh Pangeran Ghazy bin Muhammad bi Thallal yang merupakan salah seorang anggota keluarga Kerajaan Yordania dengan sebuah risalah yang dia beri judul “Inti Risalah Amman” dan penjelasan ini ditetapkan bersama Risalah Amman di situs resminya: ammanmessage.com. Di dalamnya Pangeran Ghazy menguatkan makna yang tidak mungkin bisa diperdebatkan lagi, yaitu bahwasanya Risalah Amman adalah seruan kepada persatuan agama dan hidup berdampingan dengan damai.
Diantara yang dikatakan oleh Pangeran Ghazy ketika menjelaskan maksud dari penulis Risalah Amman adalah, “Dan
agar menjadi terang dan jelas apa makna hakiki dari Islam dam makna
Islam yang hakiki, dan yang paling penting darinya adalah untuk
menegaskan persatuan mendasar dan membumi yang diikuti oleh semua kaum
Muslimin dari semua madzhab dan semua madrasah, maka Yang Mulia Raja
Abdullah II bin Al-Husain telah mengajukan 3 pertanyaan kepada 24 tokoh
mujtahid, para ulama, dan pihak-pihak yang dijadikan rujukan oleh ummat
ini yang diakui dari semua penjuru dunia dan dari semua madzhab dan
madrasah yang memiliki pemikiran dan ide-ide. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah:
- 1. Siapakah yang dimaksud sebagai seorang muslim itu?
- 2. Siapakah yang berhak melakukan fatwa?
- 3. Bolehkah mengkafirkan dan dalam keadaan yang seperti apa?
Berdasarkan fatwa para ulama yang
diakui tersebut –diantaranya adalah Rektor Al-Azhar yang merupakan
universitas paling banyak dijadikan rujukan oleh Ahlus Sunnah dari
generasi ke generasi yang pantas untuk dihormati, rujukan Syi’ah yang paling utama di Najaf dan Iran, rujukan Zaidiyah di Yaman, Mufti Oman yang bermadzhab Ibadhiyah,
dan para mufti dan majelis tinggi fatwa di mayoritas negeri-negeri
Islam yang memiliki majelis semacam ini– maka Yang Mulia Raja Abdullah
II memberi arahan agar mengadakan seminar Islam yang diikuti sekitar 200
ulama dari 50 negara di Amman pada tanggal 27-29 Jumadil Ula 1427 yang
bertepatan dengan 4-6 Juli 2005. Dan para ulama tersebut telah menyepakati dan menandatangani penjelasan berikut.
Dan itu adalah penjelasan yang intinya adalah 3 perkara utama, yang
tentang pengkafiran, madzhab-madzhab dan fatwa, yang dikenal dengan Tiga
Inti Risalah Amman.”
Gambar 30. rujukan Syi’ah yang paling utama di Najaf dan Iran, rujukan Zaidiyah di Yaman, Mufti Oman yang bermadzhab Ibadhiyah..
Dia juga berkata, “Sesungguhnya yang disepakati oleh semua madzhab jauh lebih banyak dibandingkan perbedaan pendapat diantara mereka. Jadi
para pengikut madzhab yang delapan (yang dia maksud adalah madzhab yang
empat ditambah madzhab Zhahiri, Syi’ah, Zaidiyah dan Ibadhiyah) mereka
sepakat terhadap prinsip-prinsip dasar Islam. Mereka
semua beriman bahwa Allah satu dan esa, Al-Qur’an Al-Karim adalah kalam
(perkataan) Allah yang diturunkan dari Allah dan terjaga dari tahrif
(penyimpangan lafazh atau makna –pent), pemimpin kita Muhammad
shallallahu alaihi was sallam adalah seorang nabi dan rasul bagi seluruh
manusia. Mereka semua sepakat terhadap rukun Islam yang lima: dua
kalimat syahadat, shalat, zakat, puasa ramadhan dan haji ke Baitullah.
Juga terhadap rukun iman yang enam: iman kepada Allah, iman kepada
malaikat-Nya, iman kepada kitab-kitab-Nya, iman kepada para rasul-Nya,
iman kepada hari kiamat dan iman kepada takdir yang baik dan yang buruk.
Sedangkan perbedaan pendapat
para ulama dari para pengikut madzhab hanya perbedaan dalam masalah
cabang dan tidak pada masalah-masalah yang pokok, dan perselisihan
semacam ini merupakan rahmat. Dan sejak dulu ada yang mengatakan:
sesungguhnya perselisihan para ulama pada sebuah pendapat adalah perkara
yang baik dan merupakan rahmat.”
Gambar 31. Screenshot para pengikut
madzhab yang delapan mereka sepakat terhadap prinsip-prinsip dasar
Islam… Sedangkan perbedaan pendapat para ulama dari para pengikut
madzhab hanya perbedaan dalam masalah cabang dan tidak pada
masalah-masalah yang pokok
Pangeran Ghazy juga telah membuat ringkasan bagi Risalah Amman ini dengan judul “Kesepakatan Umat Islam untuk Menghormati Madzhab-Madzhab Agama”
yang di dalamnya dia dengan terang-terangan mengajak persatuan agama
dan pendekatan kelompok-kelompok yang mengaku Islam. Dia berkata, “Risalah
Amman dengan pengakuannya yang jelas terhadap madzhab-madzhab Islam
berperan sebagai rantai yang sempurna bagi semua yang diharapkan dari
umat Islam agar mereka bisa hidup menyatu dengan orang-orang di luar
Islam.
Gambar 32. Risalah Amman dengan
pengakuannya yang jelas terhadap madzhab-madzhab Islam berperan sebagai
rantai yang sempurna bagi semua yang diharapkan dari umat Islam agar
mereka bisa hidup menyatu dengan orang-orang di luar Islam
Dan masalah-masalah yang pokok ada tujuh yaitu:- Hak-hak manusia, hak-hak pribadi, kebebasan dan keadilan masyarakat.
- Hak-hak wanita, anak-anak dan minoritas.
- Melemahkan dan melarang terorisme, permusuhan dan kekerasan-kekerasan pribadi.
- Melemahkan dan melarang jihad yang penuh permusuhan dan tidak sesuai dengan syariat serta tidak bisa dibenarkan, serta melarang pembunuhan atas nama agama.
- Jaminan penghormatan dan toleransi terhadap agama-agama lain dan kebebasan beribadah.
- Hendaknya umat Islam merasa satu bangsa, ikhlash dan menghormati undang-undang di negara-negara selain Islam yang tidak menindas dan tidak menyulitkan mereka, karena mereka di negara-negara tersebut merasakan keadilan di hadapan undang-undang dan kebebasan beribadah dan berpikir yang sempurna.
- Hendaknya umat Islam sendiri menetapkan bentuk hukum untuk mereka sendiri dengan memperhatikan tujuan-tujuan syariat, dan mungkin hal ini bisa mencakup prinsip-prinsip demokrasi modern.
Gambar 33. hal ini bisa mencakup prinsip-prinsip demokrasi modern.
Dengan ini kita tentunya tidak
mengatakan bahwa semua pendapat dari setiap madzhab bisa diterima semua
pihak, tetapi semua madzhab – khususnya Ahlus Sunnah, Syi’ah dan
Ibadhiyah – secara umum memiliki solusi yang mencukupi untuk mengatasi
tuntutan-tuntutan yang bisa dipahami pada 7 masalah ini. Karena
madzhab-madzhab dalam Islam walaupun disalahpahami dan dicela untuk
menghalangi perubahan dan perkembangan dalam Islam, namun pada
kenyataannya hal itu merupakan kekuatan bagi keseimbangan agama dan
merupakan aturan dari dalam untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan.
Tentunya tidak dikatakan bahwa Risalah Amman mengandung sesuatu yang
baru berkaitan dengan sikap madzhab-madzhab terhadap 7 masalah tersebut.
Hanya saja madzhab-madzhab tersebut selalu memiliki solusi yang
menyeluruh dan adil bagi semua masalah ini, hanya saja hal itu
realitanya tidak selalu diterapkan, karena umat Islam ketika menerapkan
dengan cara yang salah mereka menjadikan buruk wajah Islam yang
sebenarnya indah. Hal itu disebabkan kebodohan atau adat dan kebiasaan
yang salah atau semangat yang berlebihan. Demikianlah
hakekat Risalah Amman dengan persetujuan dan pengakuannya terhadap
madzhab-madzhab yang ada mengandung solusi yang tepat untuk mengatasi
konflik antar agama, sebagaimana juga berisi prinsip dasar yang sama yang bisa menyatukan umat Islam dengan selain mereka.”
Gambar 34. Demikianlah hakekat
Risalah Amman dengan persetujuan dan pengakuannya terhadap
madzhab-madzhab yang ada …sebagaimana juga berisi prinsip dasar yang
sama yang bisa menyatukan umat Islam dengan selain mereka
Di situs Risalah Amman yang telah diisyaratkan tadi terdapat makalah yang ditetapkan bersamanya dengan judul “Kalimatun Sawa’un Bainana wa Bainakum”
Gambar 35. Mukadimah Kalimatun Sawa’un Bainana wa Bainakum
Yang di mukadimahnya disebutkan, “Sekarang
setelah berlalu setahun penuh dari munculnya risalah tersebut
–maksudnya Risalah Amman– umat Islam ikut menyebarkan risalah mereka. Dan pada sebuah piagam yang berjudul “Kalimatun Sawa’un Bainana wa Bainakum” bertemulah
138 ulama dan tokoh agama serta para pemikir Islam untuk pertama
kalinya sejak masa Rasulullah shallallahu alaihi was sallam dalam rangka mengumumkan kepada khalayak bahwa ada titik temu antara agama Masehi dan Islam.
Dan para penandatangan piagam ini mereka mewakili semua madzhab yang
ada serta lembaga-lembaga pendidikan pemikiran Islam, seperti para
penandatangan terhadap surat terbuka. Dan
semua negara atau wilayah-wilayah Islam yang penting di dunia ini juga
telah terwakili pada piagam ini yang ditujukan kepada para pemimpin
gereja di dunia, bahkan kepada semua pemeluk agama Masehi di semua
tempat.
Gambar 36. .. mengumumkan kepada
khalayak bahwa ada titik temu antara agama Masehi dan Islam.. Dan semua
negara atau wilayah-wilayah Islam yang penting di dunia ini juga telah
terwakili pada piagam ini yang ditujukan kepada para pemimpin gereja di
dunia, bahkan kepada semua pemeluk agama Masehi di semua tempat
Draf akhir dari piagam ini diajukan
pada seminar yang diselenggarakan pada bulan Ailul atau September 2007
oleh Akademi Kerajaan yang di bawah naungan Yayasan Alu Bait lil Fikril
Islami dengan judul “Cinta di dalam Al-Qur’an Al-Karim” dengan
perlindungan Yang Mulia Raja Abdullah II bin Al-Husain. Realitanya
titik temu antara agama Islam dan agama Masehi yang teranggap sebagai
dasar terbesar bagi dialog dan sikap saling memahami adalah dengan
mencintai Allah dan mencintai tetangga.
Sebelumnya tidak pernah ada umat Islam yang mengeluarkan penjelasan kesepahaman secara rinci tentang agama Masehi semacam ini. Dan sebagai ganti daripada berdebat dan berselisih, para
penandatangan piagam tersebut mengambil sikap islami dengan mengikuti
saja apa yang telah diambil oleh mayoritas umat Islam yang didasari
pemuliaan terhadap kitab-kitab Allah sebelum Al-Qur’an Al-Karim, AJAKAN
KEPADA PENGANUT AGAMA MASEHI AGAR SEMAKIN IKHLASH DAN BERPEGANG TEGUH
DENGANNYA DAN BUKAN MENGURANGI KEIKHLASAN TERSEBUT.
Gambar 37. Realitanya titik temu antara
agama Islam dan agama Masehi… AJAKAN KEPADA PENGANUT AGAMA MASEHI AGAR
SEMAKIN IKHLASH DAN BERPEGANG TEGUH DENGANNYA DAN BUKAN MENGURANGI
KEIKHLASAN TERSEBUT
Dan
diharapkan piagam ini bisa menjadi rambu-rambu yang bisa digunakan
bersama oleh sekian banyak lembaga-lembaga besar dan tokoh-tokoh
berkompeten yang terjun di medan dialog antar agama di seluruh penjuru
dunia. Jadi seringnya keadaan kelompok-kelompok ini terputus
hubungannya antara satu dengan yang lain tanpa mengetahui apa yang
sedang diupayakan oleh yang lainnya, yang mana hal ini termasuk perkara
yang menyebabkan terulangnya jerih payah. Kandungan
piagam “Kalimatun Sawa’un Bainana wa Bainakum” tidak sebatas memberi
kelompok-kelompok ini titik tolak bagi kerja sama dan menata peradaban
dunia. Bahkan
hal itu membutuhkan agar kerja sama dan penataan ini didirikan di atas
pembumian agama akidah yang paling kokoh; yaitu Al-Qur’an Al-Karim dan
hadits Nabi shallallahu alaihi was sallam serta wasiat-wasiat yang
dijelaskan oleh Baginda Al-Masih alaihis salam di dalam Injil yang agama
Masehi dan agama Islam menyatu padanya –walaupun diantara keduanya
terdapat sekian perbedaan– yang tidak hanya karena asal dari keduanya
adalah wahyu yang diturunkan oleh Allah dan apa yang diwariskan oleh
Ibrahim, tetapi mereka juga menyatu pada wasiat yang teragung dari kedua
wasiat tersebut.”
Gambar 38. Pembumian agama akidah yang
paling kokoh; yaitu Al-Qur’an Al-Karim dan hadits Nabi shallallahu
alaihi was sallam serta wasiat-wasiat yang dijelaskan oleh Baginda
Al-Masih alaihis salam di dalam Injil yang agama Masehi dan agama Islam
menyatu padanya
Saya katakan:
Dengan penjelasan yang ringkas ini
menjadi jelaslah gambaran dari Risalah Amman dan apa tujuan sebenarnya
yang tidak bisa disimpangkan maknanya sedikitpun.
Dan 2 hari setelah terjadinya pengeboman
di Amman Yordania yang dilakukan oleh takfiriyun yang suka berbuat
kerusakan di muka bumi dengan mengatasnamakan Islam dan jihad, Al-Halaby
diundang untuk menyampaikan khutbah Jum’at pada tanggal 8 Syawwal 1426
yang bertepatan dengan 11 November 2005 agar menjelaskan tentang
kejahatan perbuatan takfiriyun dan menampakkan toleransi Islam dan
bahwasanya Islam adalah agama yang berdasarkan kelembutan dan bukan
berdasarkan kekerasan, juga merupakan agama yang penuh kasih sayang dan
bukan agama yang suka menakut-nakuti orang-orang yang sedang dalam
keadaan aman. Khutbah tersebut disampaikan di hadapan Raja Yordania.
Maka Al-Halaby menjelaskan hal tersebut, lalu yang kedua dia berbicara
tentang surat Quraisy. Kemudian pada khutbah kedua setelah duduk
sebentar, Al-Halaby mulai menyebut Risalah Amman dan memujinya dengan
mengatakan, “Dan sesungguhnya dengan penuh ikhlash kita memohon
kepada Rabb kita agar memberi taufik kepada raja kita dan pemimpin kita
–semoga Allah menjaga beliau– dan menghiasi beliau dengan hidayah dan
ketakwaan, agar melanjutkan usaha yang penuh semangat yang beliau
–semoga Allah menjaga beliau– selalu mengerahkan segenap kemampuan dan
bersungguh-sungguh mewujudkannya dalam rangka mengenalkan kepada seluruh
negara di dunia tentang hakekat agama Islam dan sikap-sikapnya yang
benar dan agung serta berlepas dirinya dari perbuatan orang-orang yang
melampaui batas, bodoh dan dungu itu. Rasul kita bersabda:
مَن لا يَشْكُرُ النَّاسَ لا يَشْكُرُ الله
“Barangsiapa yang tidak bersyukur kepada manusia, hakekatnya dia tidak bersyukur kepada Allah.”
Jadi syukur semuanya ditujukan kepada
raja kita, semoga Allah membalas beliau dengan kebaikan dan menambah
keutamaan dan kebaikan dalam perlindungan-Nya, penjagaan-Nya…
Dan
tidaklah Risalah Amman yang sangat bagus di dalam menjelaskan risalah
Islam yang benar yang pertengahan yang beliau –semoga Allah menjaganya–
mengeluarkannya lebih setahun yang lalu, kecuali sebagai bukti kuat dan
jelas yang menunjukkan kemuliaan beliau dengan agama ini dan
kemurniannya, merasa mulia dengan keindahan dan kesuciannya, semangat
beliau bagi kemajuan dan eksistensinya, yang semua ini
mendorong untuk terus mentaati beliau dengan cara yang benar dan wajib
melaksanakan perintah beliau dengan cara yang baik pula.”
Saya katakan: ucapan Al-Halabay: “Dan
tidaklah Risalah Amman yang sangat bagus di dalam menjelaskan risalah
Islam yang benar yang pertengahan yang beliau –semoga Allah menjaganya–
mengeluarkannya lebih setahun yang lalu, kecuali sebagai bukti kuat dan
jelas yang menunjukkan kemuliaan beliau dengan agama ini dan
kemurniannya, merasa mulia dengan keindahan dan kesuciannya, semangat
beliau bagi kemajuan dan eksistensinya.” Pada ucapan ini
terdapat sanjungan yang nampak jelas terhadap risalah tersebut, di mana
Al-Halaby menjadikan Risalah Amman termasuk risalah yang sangat bagus di
dalam menjelaskan risalah Islam.
Pada pujian ini terdapat bahaya besar
yang dihadapi oleh Al-Halaby, yaitu penyimpangan besar –yang tidak bisa
ditafsirkan ke mana-mana lagi dan tidak bisa diberikan udzur kepada
orang semisalnya– yang menunjukkan sejauh mana Al-Halaby terjatuh ke
dalam jurang pelemahan dan perusakan dasar-dasar pondasi agama ini.
Mungkin akan ada yang membelanya dengan
mengatakan bahwa yang mendorong pujian ini adalah karena khutbah
tersebut disampaikan di hadapan Raja. Tetapi ini terbantahkan dengan apa
yang dilakukan oleh Al-Halaby dengan menulis sebuah risalah berjudul
“Peristiwa Pengeboman Amman” (bisa didownload di: http://www.alhalaby.com/play.php?catsmktba=992)
yang di dalamnya dia menyebutkan redaksi khutbah di atas dan mengulangi
pujiannya. Bahkan dia telah menulis dua risalah, yang pertama berjudul “Melawan Permusuhan di Amman” dan kedua berjudul “Dakwah Salafiyah antara Thariqah-Thariqah Shufi dan Seruan-Seruan Surat Kabar (http://www.waqfeya.com/book.php?bid=5117 atau http://ia600506.us.archive.org/23/items/waq85174waq/85174.pdf)”
yang pada keduanya dia memuji habis-habisan Risalah Amman dengan pujian
baru, dan risalah-risalah ini tersebar di tengah-tengah manusia hingga
kini.
Bahkan Al-Halaby memuji setinggi langit usaha Pangeran Ghazy di dalam kitabnya “Ijma’ Kaum Muslimin untuk Menghormati Madzhab-Madzhab Agama” padahal Pangeran Ghazy adalah pelaksana lembaga kerajaan yang memberi perlindungan terhadap Risalah Amman dan kitabnya tersebut diberi pengantar oleh para ulama sesat. Lalu Al-Halaby memuji dasar pemikiran penulis dengan mengatakan pada catatan kakinya di risalahnya yang berjudul “Dakwah Salafiyah antara Thariqah-Thariqah Shufi dan Seruan-Seruan Surat Kabar” hal. 54: “Dan
kitab ini dengan pemikirannya yang mendasar menunjukkan bersihnya hati
para pemimpin kita dan besarnya kecintaan mereka terhadap kebaikan serta
sucinya hati mereka, dan kita tidak memastikan kesucian mereka di sisi
Allah, semoga Allah menambah taufik bagi mereka.”
Gambar 39. Pujian Al Halaby: Dan kitab
ini dengan pemikirannya yang mendasar menunjukkan bersihnya hati para
pemimpin kita dan besarnya kecintaan mereka terhadap kebaikan serta
sucinya hati mereka
Saya katakan: bukanlah yang mengherankan
dari pemerintah atau raja atau pemimpin atau pemikir atau seorang dai
hizby atau seorang ulama sesat yang menyeru kepada pemikiran yang busuk
ini dan bersemangat mewujudkannya pada dunia nyata serta berusaha
menyelenggarakan seminar baginya, TETAPI
YANG MENGHERANKAN ADALAH HAL ITU MUNCUL DARI SESEORANG YANG MENGAKU
BERAKIDAH SALAFIYYAH DAN SALAH SEORANG MASAYIKH SALAFI, LALU DIA MEMUJI
SERUAN-SERUAN SEMACAM INI, BAHKAN MEMBELANYA DAN MENDEBAT ORANG LAIN
KARENANYA.
Yang aneh, ketika salafiyyun mengingkari
pujian Al-Halaby terhadap Risalah Amman, di awal mula dia hanya diam
membisu dan membiarkan bantahan dilakukan oleh para muridnya dan
pengikutnya di forum mereka yaitu kulalsalafiyyen. Dan
ketika ternyata mereka melakukan hal-hal yang tidak terduga dengan
menilai keberkahan risalah tersebut dan menganggapnya sebagai risalah
yang penuh cahaya, kebaikan dan keberkahan, mereka juga membantah
kritikan-kritikan yang ditujukan padanya dengan sangat keras dan kasar,
dan menyerukan agar merealisasikannya pada dunia nyata, SAMPAI-SAMPAI
ORANG YANG MEMPERHATIKAN PEMBELAAN MEREKA TERHADAP RISALAH TERSEBUT
TERNGANGA DAN MENYANGKA BAHWA MEREKA SEDANG MEMBELA SEBUAH RISALAH
TENTANG AKIDAH SALAFIYYAH YANG DITULIS OLEH SEORANG ULAMA SALAF.
Sebagai contoh seperti yang dilakukan
oleh Umar Al-Bathusy yang menjelaskan Risalah Amman pada 60 pertemuan
lebih yang direkam pada salah satu website, dan dia juga memiliki
makalah berjudul “Risalah Amman Hujjah dan Burhan serta Bantahan bagi Kedustaan” yang di muqaddimahnya dia berkata, “Dan karena saya memiliki perhatian besar terhadap Risalah Amman yang penuh berkah,
maka saya telah melakukan upaya penjelasan kandungan inti-intinya yang
mendalam, hal itu saya sebutkan dalam sebuah kitab yang saya beri judul “I’anatul Lahafaan bi Syarhi Risaalati Amman”
dan saya jelaskan juga pada program peneleponan bersambung di sebuah
channel nasional pada 60 pertemuan lebih. Saya berpendapat bahwa
termasuk kewajiban atas saya adalah dengan membantah berbagai kedustaan
dan kebathilan dari orang yang sok tahu itu.”
Gambar 40. Dan karena saya memiliki perhatian besar terhadap Risalah Amman yang penuh berkah
Dia juga berkata dengan penuh percaya diri, “Dan
kebenaran yang harus saya katakan adalah: Risalah yang sangat bagus ini
memiliki hikmah, keadilan, kecermatan dan metode yang sangat mulia,
yang benar-benar secara jujur menjadikannya risalah yang penuh cahaya,
petunjuk, perdamaian dan toleransi di masa yang padanya akal-akal
manusia mengalami kegoncangan, pemahaman-pemahaman mereka menyimpang,
dan banyak sekali terjadi berbagai fitnah, peperangan dan kezhaliman.
Jadi risalah tersebut merupakan ajakan yang benar dan sesuai dengan akal
sehat, namun tidak bisa dipahami dengan benar oleh orang yang sok tahu
itu dan orang-orang yang semodel dengannya. Oleh karena inilah Allah
Ta’ala menetapkan risalah ini bisa diterima dan memberi pengaruh besar
di banyak negara dan di berbagai tempat serta diterjemahkan ke berbagai
bahasa.”
Gambar 41. Risalah yang sangat bagus ini
memiliki hikmah, keadilan, kecermatan dan metode yang sangat mulia,
yang benar-benar secara jujur menjadikannya risalah yang penuh cahaya,
petunjuk, perdamaian dan toleransi
Dia juga berkata, “Orang yang sok
tahu itu berusaha menggambarkan kepada orang yang membaca makalahnya
bahwa guru kita Al-Halaby sendirian di dalam memuji Risalah Amman dan
bahwasanya tidak ada seorang ulama pun yang memuji risalah yang penuh berkah ini,
dan berikutnya dengan cara menipu dan mengelabui dia berusaha memuaskan
para pembaca agar meyakini bahwa guru kita telah menyelisihi akidah
Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Tetapi
alangkah jauhnya hal itu, karena sesungguhnya Risalah Amman yang penuh
berkah ini telah diterima dan diridhai oleh para ulama, orang-orang
mulia dan para pemikir dari seluruh negara dan tempat. Penjelasan hal
tersebut dengan bukti-bukti yang jelas adalah sebagai berikut: Risalah
yang berharga ini telah ditunjukkan kepada sejumlah besar para kepala
negara dan para ulama serta para pemikir yang jumlahnya lebih dari 550
ulama dan kepala negara dari 84 negara. Mereka semua menandatangani
bahwa risalah ini sesuai dengan syariat yang suci DAN BAHWASANYA RISALAH
TERSEBUT TERMASUK TULISAN YANG PALING BAGUS DAN PALING MENGAGUMKAN YANG
MENJELASKAN HAKEKAT ISLAM YANG LURUS. Bahkan mereka
menjadikannya sebagai rujukan bagi pidato yang tepat untuk menjelaskan
dakwah agama Islam yang lurus kepada selain umat Islam. Dan berikut ini
wahai orang yang sok tahu, sebagian kepala negara, para ulama dan
lembaga-lembaga Islam yang menandatangani risalah ini, barangkali
engkau mau mencabut berbagai kedustaan dan kebohongan yang engkau
ada-adakan terhadap guru kami dan terhadap Risalah Amman yang penuh
berkah…”
Gambar 42. Sesungguhnya Risalah Amman
yang penuh berkah ini telah diterima dan diridhai oleh para ulama,
orang-orang mulia dan para pemikir dari seluruh negara dan tempat.
Saya katakan: dengan merujuk kepada situs resmi dari Risalah Amman, kita akan menjumpai bahwa para penandatangan tersebut adalah para
ulama Asy’ariyah, Shufiyah, Rafidhah, Zaidiyah dan Ibadhiyah. Sedangkan
dari para pemikir adalah para penyeru wawasan modern yang mereka tidak
peduli dengan apa yang mereka tulis dan dari para dai hizbiyun yang
terpengaruh dengan manhaj Al-Ikhwanul Muslimun di dalam
menyerukan usaha pendekatan madzhab, sedangkan dari para kepala negara
dan para raja adalah orang-orang yang tentunya perkataan mereka tidak
bisa dijadikan rujukan bagi masalah-masalah seperti ini. Maka pengkaburan yang buruk model yang mana yang dilakukan oleh Al-Bathusy dalam rangka membela Risalah Amman?!
Gambar 43. Para dedengkot besar sekte kesesatan dan kekufuran yang menjadi rujukan fatwa Risalah Amman
Saya tidak ingin memperpanjang tentang
pujian Al-Bathusy dan pembelaannya terhadap Risalah Amman, karena
sesungguhnya saya meyakini dari lubuk hati yang paling dalam bahwa dia
adalah yang terburuk dari para penulis di forum kulalsalafiyyen yang
membela risalah ini serta semangat menyebarkannya. Diantaranya pada
makalahnya yang berjudul “Risalah Amman yang Penuh Berkah adalah
Risalah yang Penuh Cahaya dan Toleransi, Walaupun Orang-Orang yang
Dengki tidak Menyukainya.”
Gambar 44. Risalah Amman yang Penuh Berkah adalah Risalah yang Penuh Cahaya dan Toleransi
Berikutnya seorang penulis yang bernama Yasin Nazzal di dalam risalahnya yang berjudul “Perkataan yang Adil: Asy-Syaikh Al-Halaby dan Maksud Risalah Amman” dia berkata, “Saya
menyerupakan risalah ini dari sisi tujuan-tujuannya dengan risalah yang
ditulis oleh Al-Allamah Al-Abbad yang berjudul “Rifqan Ahlas Sunnah bi
Ahlis Sunnah” pertama: tujuannya untuk memerangi fitnah pengkafiran dan
pengeboman, yang kedua untuk menghadapi fitnah terlalu cepat memvonis
mubtadi’ secara ngawur, jadi siapa yang terjatuh pada fitnah kedua
dengan parah, umumnya dia akan terjatuh pada fitnah pertama, jadi yang
kedua merupakan pintu gerbang bagi fitnah pertama.”
Gambar 45. Saya menyerupakan risalah ini
dari sisi tujuan-tujuannya dengan risalah yang ditulis oleh Al-Allamah
Al-Abbad yang berjudul “Rifqan Ahlas Sunnah bi Ahlis Sunnah”(?????!!??)
Saya katakan: Gambarkanlah penyerupaan ini dan pujian yang ada padanya.
Seorang penulis bernama Umar bin Abdul
Hady Al-Khurky –yang merupakan moderator di kalangan mereka–
mengomentari ucapan Yasin Nazzal dengan mengatakan, “Wahai
saudaraku, kedua tanganmu selamat dengan ungkapan-ungkapan yang penuh
cahaya ini, dan tepat bagi kita sekarang untuk membalikkan tuduhan
terhadap mereka dengan kita katakan bahwa mereka adalah Quthbiyun,
karena mereka membicarakan aib pemerintah dengan terang-terangan dan
membangkitkan kemarahan manusia terhadap mereka, dan menjadikan manusia
berani mencela mereka, bahkan mereka menuduh pemerintah telah menyimpang
akidahnya. Pemerintah yang mana yang mereka maksud?! Mereka adalah
pemerintah Yordania dan Saudi Arabia yang melindungi dakwah salafiyah.”
Saya katakan: Jadi menurut Umar
Al-Khurky ini, orang yang mengkritik atau mencela Risalah Amman adalah
Quthbiyun yang membangkitkan kebencian manusia kepada pemerintah?!
Gambar 46. Fatwa Syaikh Shalih Fauzan tentang kesesatan isi Risalah Amman yang wajib diingkari. Quthbiyun?
Kemudian datanglah Imad Thariq Abul Abbas yang menulis sebuah makalah berjudul “Satunya Metode dan Tujuan dari Bayan Makkah dan Risalah Amman”
yang di dalamnya dengan cara-cara penuh makar dan menghiasi kebathilan
dia berusaha membela seruan penyatuan agama. Diantaranya ucapannya, “Kesalahan
penulis –atau para penulis– yang tertutupi oleh sekian banyak kebenaran
yang ada padanya tidaklah menghalangi untuk memuji dan menyanjungnya.
Dari sinilah datang rekomendasi para ulama dan pujian mereka secara
mutlak kepada individu, kitab-kitab dan kelompok-kelompok yang kesalahan
dan kebathilan mereka tenggelam dalam lautan kebenaran yang mereka
bawa. Diantaranya seperti pujian dan dukungan mereka terhadap isi
Risalah Amman dan Bayan Makkah, tetapi mana orang yang mau berfikir?!”
Saya katakan: benar wahai Abul Abbas, mana orang yang berakal dan tidak meminjamkan akalnya kepada orang lain?!
Seorang penulis bernama Abul Asybal Al-Junaidy Al-Atsary mengomentari makalah Imad Thariq dengan mengatakan, “Semoga
Allah membalasmu dengan kebaikan wahai Abul Abbas dan memberkahi
perjuanganmu, tetapi hati-hati manusia dalam kebutaan total karena
kedengkian.”
Saya katakan: benar wahai Abul Asybal,
hati-hati kalian dalam kebutaan total, tetapi disebabkan karena fanatik
kepada guru kalian Al-Halaby. Seperti ucapan seorang penyair:
وَمَا أَنَا إِلَّا مِنْ غَزِيَّةَ إِنْ غَوَتْ … غَوَيْتُ وَإِنْ تَرْشُدْ غَزِيَّةُ أَرْشُدْ
Tidaklah aku kecuali berasal dari suku Ghaziyah
Jika mereka sesat aku sesat dan jika mereka lurus aku pun lurus
Makalah-makalah dan komentar-komentar yang membela Risalah Amman dari para pengikut Al-Halaby yang lainnya masih banyak.
Kemudian beberapa waktu kemudian
datanglah giliran Al-Halaby, tiba-tiba dia memuji tulisan-tulisan para
muridnya dan mengulangi pujian baru terhadap Risalah Amman dan membantah
orang-orang yang mengkritiknya dan dia menamakan bantahan-bantahan
mereka sebagai serangan zhalim. Hal itu dia ungkapkan di dua makalah,
yang pertama berjudul “Muhatafatun min Bilaadil Haramain” yang di dalamnya dia menempuh cara hizbiyun yang membolehkan berbagai kesalahan besar dan penyimpangan. Yang kedua berjudul “Kaita wa Dzaita Haula Rihlati Ilal Kuwait” yang di dalamnya dia mengakui pujian secara umum terhadap isi Risalah Amman.
Saya telah menulis –walillahil hamdu– sebuah makalah berjudul “Manhalun Nahrain fit Ta’liq Ala Maqali Muhatafatun Min Bilaadil Haramain” (http://www.bayanalhak.eb2a.com/vb/showthread.php?t=28
–ed.) yang di dalamnya saya membantah secara rinci terhadap dua risalah
Al-Halaby di atas, silahkan menelaahnya bagi yang menginginkan.
Diantara ucapan yang dikatakan oleh Al-Halaby pada makalah pertamanya adalah, “Sesungguhnya
saudara-saudara kita para penuntut ilmu di forum yang diberkahi ini
telah menjawab dan menjelaskan dengan penjelasan yang hampir-hampir
tidak membutuhkan tambahan dan tidak perlu lagi untuk ditambahkan.
Namun forum meminta dengan sangat kepadaku agar aku sendiri yang
menjelaskan hal itu, walaupun permintaan forum tersebut –semoga Allah
membalasnya dengan kebaikan– tidak harus aku penuhi dan aku menilainya
tidak bersifat darurat, hanya aku penuhi karena cinta dan persaudaraan.”
Gambar 47. Sesungguhnya saudara-saudara kita para penuntut ilmu di forum yang diberkahi ini
Dia berkata ketika memuji risalah tersebut dengan sifat-sifat baru, “Risalah
Amman merupakan penjelasan ringkas dan bersifat umum, dengan
ungkapan-ungkapan lembut dan tidak sulit di dalam menjelaskan ciri-ciri
Islam dan sifat-sifatnya yang agung. Yang mendorong untuk menulisnya
adalah realita pahit yang dijumpai oleh Islam dan umat Islam di bawah
bayang-bayang dinamika dunia yang banyak.”
Gambar 48. Risalah Amman merupakan
penjelasan ringkas dan bersifat umum, dengan ungkapan-ungkapan lembut
dan tidak sulit (merujuk pada dedengkot-dedengkot kekufuran dan
kesesatan????)
Dia berkata ketika membela Risalah Amman, “Sekian banyak lembaga resmi di Yordania dan di luar negeri yang spendapat dengannya, yaitu PARA ULAMA TERPERCAYA dan para kepala negara,
diantaranya adalah Raja Abdullah bin Abdul Aziz dan Asy-Syaikh Abdullah
bin Sulaiman Al-Mani’ – semoga Allah Ta’ala menjaga keduanya – sebagai
contoh.”
Gambar 49. Sekian banyak lembaga resmi di Yordania dan di luar negeri yang spendapat dengannya, yaitu PARA ULAMA TERPERCAYA
Saya katakan: ucapannya “PARA ULAMA TERPERCAYA” merupakan penipuan yang buruk yang menunjukkan sejauh mana sikap lembek yang dilakukan Al-Halaby.
Gambar 50. Berdasarkan fatwa 3 ulama
besar (Syaikh Al Azhar, Ayatullah As Sistani dan Syaikh Yusuf Al
Qaradhawy), pengakuan 8 madzab (termasuk di dalamnya Rafidhah,
Ibadhiyah, Zaidiyah, Sufi)
Maka hendaklah dia menyebutkan kepada kita – jika dia memang jujur dalam ucapannya ini – nama-nama para ulama terpercaya itu!
Gambar 51. Para ulama terpercayanya Al Halaby dan Halabiyun
Jika dia tidak melakukan dan memang dia
tidak akan mampu melakukannya, maka bagaimana dia membolehkan dirinya
untuk mensifati para ulama kelompok-kelompok sesat dan agama-agama kafir
dengan sifat “para ulama terpercaya” seperti ini, hanya kepada Allah kita memohon pertolongan.
Gambar 52. Delegasi Libanon, tokoh-tokoh Syi’ah sekian banyak. Wal’iyadzubillah
Dia juga berkata, “Risalah Amman di
negara kita telah menjadi materi ilmiyah yang diwajibkan atas para
pelajar di sekolah, universitas, ma’had dan perkuliahan di Yordania, dan
berbagai kajian rutin diselenggarakan di masjid-masjid untuk
menjelaskan maksud-maksud dan tujuan-tujuannya, demikian juga di
majelis-majelis ta’lim di Kementrian Waqaf dan Urusan Islam, dan di
tempat-tempat umum di negara kita Yordania, bahkan banyak manusia yang
diundang –dengan berbagai latar belakang yang bermacam-macam– dari luar
Yordania juga.”
Gambar 53. Risalah Amman di negara kita telah menjadi materi ilmiyah yang diwajibkan
Saya katakan: JIKA PERMASALAHANNYA
DEMIKIAN, MAKA YANG WAJIB ATAS ENGKAU WAHAI HALABY ADALAH DENGAN
MENJELASKAN KEBATHILAN DAN KESESATAN SERTA BERBAGAI PENYIMPANGAN AKIDAH
YANG ADA PADANYA, BUKAN DENGAN ENGKAU MEMUJI DAN MEMBELANYA.
Di dalam makalahnya “Rihlati Ilal Kuwait” dia berkata, “Kemudian aku menunjukkan sedikit kalimat yang mengandung pujianku yang bersifat umum –pada khutbahku yang masyhur itu– terhadap isi risalah tersebut.”
Gambar 54. Pujianku yang bersifat umum
Sementara di makalah “Muhatafatun Min Bilaadil Haramain” dia berkata, “Tidaklah
pujianku terhadap risalah tersebut – yang tidak melebihi dua baris dan
pada situasi yang sangat khusus – sebagai pujian yang bersifat umum, tetapi hanyalah pujian yang khusus
terhadap pokok pemikirannya dan dasar bangunannya yang maknanya
bahwasanya Islam adalah agama rahmat dan bukan agama terror dan ekstrim,
tidak lebih dari itu.”
Gambar 55. Hanyalah pujian yang khusus
Saya katakan: silahkan pembaca
melihat kontradiksi pada dua ucapannya di atas, suatu kali dia
menetapkan pujian yang sifatnya umum, namun pada kali lain dia
menafikannya.
Gambar 56. Beberapa tokoh sekte
Syi’ah-Rafidhah yang menjadi rujukan fatwa dipublikasikan secara resmi
oleh situs Risalah Amman yang penuh cahaya (syubhat)
Apakah
pujian terhadap sebuah kesalahan yang tidak melebihi dua baris atau
hanya dengan sedikit kalimat akan membebaskan seseorang dari dosa?!
Lalu apa makna dari hadits:
وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَتَكَلَّمُ
بِالكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللهِ مَا يَظُنُّ أَنْ تَبْلُغَ مَا بَلَغَتْ،
فَيَكْتُبُ اللهُ عَلَيْهِ بِهَا سَخَطَهُ إِلَى يَوْمِ يَلْقَاهُ.
“Dan sungguh salah seorang dari kalian
ada yang benar-benar mengatakan sebuah kalimat yang dimurkai Allah yang
dia tidak menyangka akibatnya akan besar, lalu Allah menetapkan
kemurkaan-Nya kepadanya hingga hari ketika dia berjumpa dengan-Nya.”
Ditulis oleh:
Abu Mu’adz Ra-id Alu Thahir
30 Syawal 1432 H
Sumber: http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=123355
Sumber: http://tukpencarialhaq.com/2014/07/08/membongkar-sandiwara-besar-al-halaby-dan-politikus-halabiyun-kesesatan-syiah/
How to use the Betway mobile app in India: learn how to
How to use the Betway mobile app in India: learn how to use the Betway mobile app in India: learn how to use the Betway mobile app in India: learn how to use the Betway mobile app in India: learn how to use the Betway app in India: learn how to use 진주 출장마사지 the Betway mobile app in India: learn how to use the Betway app in India: learn how to use the Betway app in India: learn how to 순천 출장마사지 use the Betway app in India: learn how to use 천안 출장안마 the Betway app in India: learn about how to use the Betway app in India: learn how to use the Betway app in India: learn about how to use the Betway app in India: learn how to use 대구광역 출장안마 the Betway app in India: learn about the 대구광역 출장마사지 Betway app in India: learn about how
Posting Komentar