Para pembaca semoga Allah merahmati kita semua…
Alhamdulillah, beberapa waktu lalu para ustadz kita telah mengadakan pertemuan di Cirebon guna membahas permasalahan penting terkait dakwah Ahlussunnah wal Jama’ah. Pertemuan tersebut dihadiri para ustadz kibar yang kita semua telah mengenal mereka insya Allah; di antaranya adalah:
- Al-Ustadz Muhammad bin Umar as-Sewed
- Al-Ustadz Luqman bin Muhammad Ba’abduh
- Al-Ustadz Abu Karimah Askari
- Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi
- Al-Ustadz Abdurrahman Mubarok
- Al-Ustadz Abdus Shamad
- Al-Ustadz Fauzan Solo
- Al-Ustadz Idral Harits
- Al-Ustadz Mukhtar
- Al-Ustadz Ayip Syafruddin
- Al-Ustadz Ahmad Khadim
- Al-Ustadz Abdul Jabbar Jogja
- Al-Ustadz Abdul Haq Jogja
- Dan selain mereka
Dalam pertemuan tersebut, seperti yang disampaikan oleh Al-Ustadz Abdurrahman Mubarok Hafizhahullah, para asatidzah bertemu dengan penuh keakraban dan tawadhu’. Asatidzah bermusyawarah, saling memberikan usulan dan tidak berat menerima masukan.
Ada dua point penting yang bisa dipetik dari hasil musyawarah tersebut, yaitu:
Pertama: Berita gembira bagi seluruh muslimin di tanah air dengan kedatangan para ulama’ dan masyayikh dari Saudi dan Yaman dalam Daurah Nasional di Bantul-Jogjakarta. Tentu ini merupakan kesempatan tahunan bagi kita untuk menimba ilmu langsung dari bejananya.
Kedua: Sebagian asatidzah beberapa waktu lalu berangkat menunaikan ibadah umrah ke negeri Makkah. Disela-sela perjalanan umrah tersebut, para asatidzah menyempatkan diri bertandang ke tempat-tempat para ulama’ dan masyayikh di Yaman dan Saudi. Di antara masyayikh yang berhasil ditemui oleh astidzah pada saat di Yaman adalah, Syaikh Muhammad Al-Imam, Syaikh Utsman Adz-Dzamari, Syaikh Abdurrahman Al-Mar’i, dan Syaikh Abdullah Al-Mar’i. Sedangkan ketika di Saudi bertemu dengan Syaikh Al-Walid Rabi’ Al-Madkhali, Syaikh Al-Walid Ubaid Al-Jabiri, Syaikh Muhammad Hadi Al-Madkhali, Syaikh Abdullah Al-Bukhari, dan Syaikh Muhammad Bazmul.
Berbagai pertanyaan dan musykilah dakwah diutarakan kepada para ulama, karena memang demikianlah kita diperintahkan yaitu untuk selalu bertanya kepada ahlul ilmi. Di antara pertanyaan yang diajukan adalah apa yang saat ini sedang hangat dibicarakan, yaitu hukum mendengar RADIO RODJA. Dengan menyebutkan secara rinci seluk beluk tentang radio ini, mulai dari pendiri, pengurus, dan yang mengisinya. Maka sebagai kesimpulan Syaikh Ubaid Al Jabiri pun menjawab TIDAK BOLEH MENDENGARKAN radio tersebut baik bagi orang awam..,kecuali bagi seorang Da’i yang memiliki kemampuan dan kekokohan ilmu Agama,itupun bila mendengarkannya dalam rangka membantah kesesatan yang ada di dalamnya! (Bukan justru dalam rangka mengambil faedah darinya-red).
Demikian juga Al Ustadz Muhammad Umar As sewed menyampaikan faedah pertemuan beliau dengan As Syaikh Muhammad bin Hadi tentang masalah menghadiri Dauroh-dauroh yang diadakan hizbiyyun sururiyyun yang mengundang sebagian masyayikh ahlussunnah.Kesimpulan jawaban dari Syaikh Muhammad bin Hadi,apabila penyelenggara daurah tersebut mereka para hizbiyyun dan yang hadir tersebut bercampur,dan lebih banyak jumlah mereka.Maka jawaban Syaikh Muhammad bin Hadi:
لا تكثر سوادهم
“JANGANLAH MEMPERBANYAK JUMLAH MEREKA!”
Demikian kurang lebih hasil pertemuan Asatidzah tersebut,semoga bermanfaat apa yang disampaikan para Ulama dalam rangka membimbing ummat.
Penutup
Para pembaca yang semoga dirahmati ALLAH…
Nasehat bagi kita semua,hendaknya jangan sampai kita bermudah-mudahan berupaya mengambil “faedah” dari Radio Rodja dan yang semisalnya dari sarana dakwah para hizbiyyun sururiyyun,baik majalah-majalah mereka semisal Majalah Qiblati,As-Sunnah,El Fata,Al Furqan dan semisalnya .Karena Hati kita adalah sesuatu yang sangat lemah,sedangkan syubhat dan kerancuan adalah sesuatu yang begitu cepat menyambar.Nasalullaha Assalaamah Wal ‘Afiyah
Silakan dengarkan apa yang disampaikan Al-Ustadz Abdurrahman Mubarok di link berikut:
sumber :salafytimika.wordpress.com
Disadur dari
Posting Komentar