Hukum mengurungkan diri dari amalan sholeh karena takut riya'

Hukum mengurungkan diri dari amalan sholeh karena takut riya'


 Pertanyaan diajukan ke Asy Syaikh Ibn Baz rahimahullah:

🔶🔷
Seseorang menjadi imam sholat dan dia memiliki suara yang indahdikan gantinya orang yang tidak bisa baca tulis, apa yang engkau nasehatkan kepada orang tersebut؟


🔵 jawaban:

 Kami nasehatkan dia untuk menjadi imam sholat dan memperbagus suaranya walhamdulillah serta bersungguh-sungguh melawan dirinya agar tidak terjatuh dalam perbuatan riya', Nabi shollallahu 'alaihi wasallam bersabda :
"bukan dari kami orang yang tidak melagukan Al Quran" yakni memperbagus suaranya.

Pada suatu malam Nabi shollallahu 'alaihi wasallam melewati Abu Musa Al Asy'ary dalam keadaan membaca Al Quran, maka Nabi memperhatikan bacaannya dengan seksama, pada pagi harinya Nabi mendatangi Abu Musa seraya memberitakan bahwasanya beliau mendengar bacaannya yang indah dan bersabda : " sesungguhnya Abu musa telah dikaruniai mizmarnya keluarga Nabi Daud alaihissalam, yakni : sebagian suara indah yang dimiliki Daud alaihissalam ",
Abu Musa berkata : " kalau seandainya aku mengetahui bahwasanya engkau mendengarkan bacaanku, tentu aku akan lebih memperbagus suaraku."
(Al Hadits)

Maka memperbagus suara dengan tujuan agar kaum muslimin menyimak bacaannya dan mentadaburinya adalah perkara yang dituntut dan ini bukan termasuk dari riya' , bahkan ini termasuk perbuatan baik Nabi shollallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perindahlah Al Qur'an dengan bacaanmu."

Jadi memperbagus suara adalah amalan yang bermanfaat bagi kaum muslimin yang menyimak bacaanmu, maka hendaknya engkau melakukan itu dengan niat agar memberi manfaat bagi mereka bukan agar mereka memujimu, akan tetapi engaku memperindah suaramu agar mereka mengambil faedah dari bacaanmu dan tinggalkanlah perbuatan riya'.
 (Fatawa Nurun 'alad Darb juz 4 hal 50)

Dikirim oleh Abu Ja'far Muhamad Syarif
(Salah satu thulab di Darul Hadist Fuyus,Yaman)


