وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ … وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُون
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya…
Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah hai orang-orang yang beriman
supaya kamu beruntung”
(QS. An-Nuur: 31)
Telah sekian
tahun yang lalu sebenarnya mendapatkan kisah seorang ikhwah yang
menikah dengan mantan akhwat Sururi betapa istrinya memiliki pengalaman
berharga di dalam sebuah dauroh yang melibatkan seorang “pakar hadits”
Indonesia, Abdul Hakim Abdat dimana keberadaan tabir atau ruangan
tersendiri yang terpisah dinding tembok yang kokoh diantara peserta
putra dan putri hanyalah sebuah “lipstick”, dengannya bukanlah sebuah
halangan untuk tidak bisa menadhor sang ustadz pujaan. Pada ruangan
peserta wanita telah disediakan fasilitas layar televisi atau layar
besar agar seluruh peserta wanitanya bisa memandang dan mengamati
gerak-gerik, mimik, aksi dan gerakan bibir sang dai kondang secara lebih
detail, leluasa dan cermat selama acara berlangsung tanpa ada yang
merasa diganggu dengannya.
Tetapi itu semua hanyalah cerita
…..sampai kemudian di era fb (fergaulan bebas) diantara pria dan wanita
sekarang ini dari kalangan tetangga sebelah yang memamerkan sendiri
aktifitas tersebut yang ternyata telah menjadi ciri khas mereka walaupun
pada galibnya terjadi hal yang sebaliknya, menadhor akhwat yang
didampingi mahramnya adalah hal yang lumrah ditempuh dalam prosesi awal
dari sebuah rencana pernikahan.
Nonton Ustadz?
Tahun demi tahun telah berlalu dan
akhirnya perilaku menonton ustadz tanpa terasa telah menjadi kebiasaan
lumrah di kalangan wanita Halabiyun Rodjaiyun untuk menyaksikan atau
melihat Syaikhnya selama kajian/dauroh yang berlangsung yang terkadang
berlangsung sampai beberapa jam.
Di sini, bukanlah tempatnya untuk
menghukumi dengan memastikan bahwa para muslimah yang hadir tersebut
SEMUANYA MELIHAT WAJAH USTADZNYA yang ada di depan layar akan tetapi
ingin membuktikan bahwa PERILAKU MENONTON USTADZNYA BENAR-BENAR
DIFASILITASI PENUH UNTUK SEMUA YANG HADIR pada acara kajian/daurohnya,
lepas apakah mereka memanfaatkan fasilitas tersebut ataukah tidak.
Dan bagian dari perubahan perilaku
wanita Halabiyah Rodjaiyah dari tarbiyah Halabiyah yang telah
berlangsung sekian lamanya semacam itu adalah dengan semangkin menipis
dan memudarnya rasa malu akan hal itu, yakni efek difasilitasinya
menadhor ramai-ramai wajah lelaki asing atau bahkan suami orang yang
dihadirkan menjadi lekat, dekat di depan mata.
Sampaipun perilaku yang semestinya
mendatangkan rasa malu dan rasa cemburu yang syar’i tersebut telah
berubah menjadi perilaku bangga tanpa malu yang dipertontonkan ke ruang
publik. Allahul musta’an.
… وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِنْ أَهْلِهَا … (٢٦)
…dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya…(QS. Yusuf:26)
Simak tampilan foto-foto yang diunggah
ke ruang publik oleh kaum wanita Halabiyah dan entah dimana keberadaan
para suami atau mahram para wanita tersebut tatkala istri atau saudara
wanitanya melakukan aktifitas semacam ini?
Gambar 1. Para Akhwat dan Ummahat
difasilitasi untuk nobar (nonton bareng). Sedang berlangsung kjyn rutin
di msjd.Ar’Rahmat slipi….ustdz.Firanda andirja.
Simak lagi, Pakar hadits Indonesiapun
ketika difasilitasi untuk dijadikan sebagai tontonan bareng sebagaimana
bukti di bawah ini…
Gambar 2. Nampak Pakar hadits Indonesia difasilitasi hadir begitu dekat berekspresi di hadapan kaum wanitanya
Bilakah akan tumbuh rasa cemburunya jika
sang suamilah yang memiliki andil paling besar terjadinya perubahan
perilaku si istri? Justru dialah yang ridha bahkan rutin mengantarkan
sang Istri tercinta ke tempat-tempat taklim untuk menyaksikan wajah para
dai pujaannya?
Bahaya TV Rodja Bagi Salafiyyin dan Salafiyyah
Kami katakan demikian karena mereka
mengaku sedang mendakwahkan dakwah salafi dan selayaknya bukti ini
menjadi hujjah atas pengakuannya sendiri walaupun sejatinya bahaya
tersebut mencakup bahaya syar’inya bagi segenap kaum muslimin dan
muslimah.
Yang begitu memilukan, “Trendy
Halabiyah” semacam perilaku pada bukti-bukti foto yang diunggah ke ruang
publik di atas bisa dilakukan tanpa harus jauh-jauh beranjak keluar
rumah!! Di dalam rumahpun, wanita Rodja begitu leluasa untuk menyaksikan
dai pujaannya, bahkan mengikuti trendy pakaian sang idola dan sampai
pada tataran perilaku di kalangan muslimah Halabiyah semacam ini
dipamerkan pula ke ruang publik!!!
Gambar 3. Para muslimah korban dakwah Firanda-TV Rodja. Ittaqillah. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Bisakah kita membayangkan bahwa
televisi-televisi Rodja yang ada di dalam rumah-rumah para pemirsanya
telah berhasil “menciptakan” perubahan perilaku muslimah menjadi seperti
itu? Itu hanyalah satu contoh kasus yang mengemuka dari entah berapa
puluh atau bahkan berapa ratus atau berapa ribu para pemirsa setia Rodja
terutama para muslimah yang dididik oleh para dai Halabiyun Rodja TV
untuk “merasa” legal secara syar’i menyaksikan para lelaki asing yang
sebagian besarnya tentu saja para muslimah tersebut tidak memiliki akun
facebook untuk bebas mengemukakan isi hatinya terhadap para dai
Halabiyun pujaannya yang ditontonnya setiap hari..Allahul musta’an.
Lelaki Yang Tidak Memiliki Rasa Cemburu??
“Sebagian suami sama sekali tidak
memiliki rasa cemburu, jika istrinya keluar dari rumahnya kemudian
dilihat oleh para lelaki, atau istrinya bercampur dengan para lelaki di
tempat kerja, atau istrinya berdua-duaan dengan seorang lelaki lain di
mobil, atau istrinya berbicara dengan lelaki lain di telepon, atau
istrinya berbicara lama dengan lelaki lain di hadapannya, atau saling
sms-sms-an dengan lelaki lain, dan seterusnya…kemudian ia tidak merasa
cemburu….lelaki macam apakah ini yang tidak cemburu….
Tidak adanya rasa cemburu inilah yang menyebabkan timbulnya kerusakan di masyarakat, timbulnya berbagai macam penyakit sosial…
Oleh karena itu Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam telah jauh-jauh mewanti-wanti bahaya sifat ini, beliau bersabda
ﺛَﻼَﺛَﺔٌ ﺣَﺮَّﻡَ ﺍﻟﻠﻪُ
ﺗَﺒَﺎﺭَﻙَ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟﻰَ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢِ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻣُﺪْﻣِﻦُ ﺍﻟْﺨَﻤْﺮِ ﻭَﺍﻟْﻌَﺎﻕُ
ﻭَﺍﻟﺪَّﻳُّﻮْﺙُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳُﻘِﺮُّ ﺍﻟْﺨَﺒَﺚَ ﻓِﻲ ﺃَﻫْﻠِﻪِ
Tiga golongan yang Allah mengharamkan
surga atas mereka, pecandu bir, anak yang durhaka kepada orang tuanya,
dan dayyuts yang membiarkan kemaksiatan pada istrinya
(keluarganya). [Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih
At-Targhib wat Tarhib no 2512 dari hadits Abdullah bin ‘Amr bin
Al-‘Ash, lihat juga syahidnya dari hadits ‘Ammar bin Yasir no 2071 dan
2367]
Dayuts adalah orang yang tidak memiliki
rasa cemburu karena istrinya. [Lisanul ‘Arab II/150, An-Nihayah fi
ghorinil hadits IV/112]
Para ulama memandang sikap seperti ini merupakan dosa besar. [Al-Kabair I/54]
Namun yang menyedihkan yang terjadi di
zaman ini, betapa banyak lelaki yang membiarkan istrinya terbuka menjadi
bahan tontonan para lelaki, membiarkan para lelaki bergolak syahwatnya
kerana melihat istrinya…. bahkan ia bangga dengan hal itu…, bangga kalau
istrinya jadi barang tontonan, bangga jika aurat istrinya jadi pemuas
nafsu pandangan para lelaki….
Bahkan sebagian kaum muslimin -yang
terpengaruh dengan gaya hidup orang-orang kafir- memandang bahwasanya
merupakan bentuk kemajuan dan modernisasi jika istrinya bertemu dengan
sahabat lelaki suami maka sang istri mencium lelaki tersebut…
Bagaimana seorang mukmin yang sejati
tidak cemburu melihat istrinya dicium oleh lelaki lain…??? inna lillahi
wa inna ilaihi rooji’uun” –selesai penukilan-
Tahukah pembaca siapa yang telah
menuliskan, menguraikan dan memperingatkan kaum lelaki dari salah satu
dosa besar, Dayyuts yakni orang yang tidak memiliki rasa cemburu
terhadap istrinya di atas? Dia adalah orang yang bernama Firanda, ya’
yang dipuji-puji betapa baguuuusnya bajunya dan bla…bla..bla..orang para
istri / muslimah sebagaimana pada bukti gambar nomor 3
.
Gambar 4. Cara Firanda Memperingatkan,
Suami Sejati jangan menjadi Dayyuts dengan tampilnya dirinya di depan
istri-istri mereka!!
Url bukti:
www.firanda.com “Tebarkan Ilmu,
Tumbuhkan Amal, Petiklah Ridlo Ilahi” – Suami Sejati ( bag 13) “Diantara
Kesalahan Suami: Lalai untuk Mendidik Istrinya dan Tidak Memiliki Rasa
Cemburu” – http://firanda.com/index.php/artikel/keluarga/168-suami-sejati-bag-13-diantara-kesalahan-suami-lalai-untuk-mendidik-istrinya-dan-tidak-memiliki-rasa-cemburu
Duhai kemana para suami sampai istrinya
berperilaku seperti itu? Lalu bagaimana teknik para ustadz Halabiyunnya
mentarbiyah para pengikutnya agar terhindar dan terjauhkan dari
perbuatan dosa besar, cap dayyuts jika TV Rodja sendiri dan model
taklim/daurah para dainya malah menjadi motivator dan fasilitator
terbesar berkedok media dakwah yang efektif dalam menjangkau berbagai
berbagai penjuru wilayah dan lapisan masyarakat untuk menumbuhsuburkan
kemunculan para dayyuts? Allahul musta’an
Bukankah Perahu Layar tidak akan berjalan di atas trotoar?
Sungguh kita tidak mengira bahwa di
depan mata kita benar-benar telah muncul generasi muslimah yang
bersemangat untuk meneladani salafush Shalih namun menganggap biasa
berlama-lama memandangi lelaki asing atau suami orang lain melalui kotak
ajaib Televisi bertajuk Rodja TV, Ahsan TV dan yang sehizby dengannya
yang dimasukkan oleh para suami di rumah-rumah mereka atau bahkan
melalui layar proyektor besar yang bisa melipatgandakan besarnya wajah
para dainya yang difasilitasi oleh para panitian kajian dan daurah
Halabiyun ….. inna lillahi wa inna ilaihi rooji’uun”.
Bimbingan Ulama Kibar dalam Permasalahan ini
Asy Syaikh Shalih Fauzan Al Fauzan.
Kenapa penjelasan beliau yang kita
pilih? Karena selama ini beliaulah yang paling sering dipakai untuk
menjustifikasi perbuatan tersebut, menonton pria, para dai dan ulama di
televisi ketika menyampaikan ceramah bahkan mendirikan stasiun televisi
untuk memfasilitasi secara penuh perilaku semacam ini.
Gambar 5. Syaikh Fauzan sebagai dalih
utama, membolehkan muslimah melihat wajah da’i Indonesia melalui stasiun
televisi yang telah diizinkan kepadanya untuk didirikan?!? Ataukah itu
televisi khusus hanya untuk pemirsa lelaki saja (senyum)?
Silakan simak dialog bersama Syaikh Fauzan hafizhahullah berikut ini yang kami nukil dari situs forumsalafy.net dalam 3 makalah yang terkait dengan tema di atas:
BOLEHKAH PARA WANITA MELIHAT PARA ULAMA DI TELEVISI?
Pertanyaan: Apa
hukum wanita melihat pria di televisi, seperti melihat kepada para dai
dan masayikh serta ulama ketika mereka menyampaikan ceramah?
Jawaban:
Demi Allah, ini merupakan bencana, yaitu
masalah media ini dengan tampilnya pria di hadapan wanita dan wanita di
hadapan pria. Ini merupakan musibah. Dia bisa mendengarkan nasehat dan
pelajaran (agama) melalui radio tanpa melihat gambar (pria).
atau download di sini
Ditranskrip dan diterjemahkan oleh: Abu Almass bin Jaman Al-AusathyKamis, 6 Jumaadal Ula 1435 H
Daarul Hadits – Ma’bar – Yaman
http://forumsalafy.net/?p=1888
BOLEHKAH MEREKAM CERAMAH DENGAN VIDEO?
Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah
Penanya: Semoga
Allah berbuat baik kepada Anda wahai Samahatul Walid, penanya
mengatakan: “Salah seorang ikhwah menukil dari Anda bahwa Anda
berpendapat bolehnya merekam pelajaran-pelajaran dengan kamera video dan
dia mengklaim bahwa Anda pernah mengatakan bahwa rekaman tersebut bisa
dihapus setelah memanfaatkannya, apakah hal ini benar?
Asy-Syaikh:
Cukuplah bagimu bahwa itu hanyalah
klaim, cukup ini. Klaim adalah sedusta-dusta ucapan, ini merupakan
sedusta-dusta ucapan. Saya tidak mengucapkan perkataan seperti ini. Jika
dia memang benar, maka saya menantangnya untuk menunjukkan rekaman
suaraku atau tulisan yang saya tulis dengan penaku. Adapun engkau merasa
tenang (cukup –pent) dengan apa yang dikatakan oleh manusia maka Allah Subhanahu wa Ta’ala yang akan menghisab kalian atasnya.
Wallahu Ta’ala a’lam.
ﻭَﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻋَﻠَﻰ ﻧَﺒِﻴِّﻨَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ.
Sumber Artikel:
~ Download Audio
atau download di sini
Alih bahasa: Abu Almass
Rabu, 16 Jumaadats Tsaniyah 1435 H
forumsalafy.net » Bolehkah Merekam Ceramah Dengan Video – http://forumsalafy.net/?p=2777
BOLEHKAH MEMASUKKAN TELEVISI DI RUMAH
Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah
Penanya: Apakah
hukum memasukkan pesawat televisi ke dalam rumah dengan tujuan untuk
menyaksikan siaran channel-channel Islam yang berisi hal-hal yang
berfaedah bagi kaum Muslimin dan bermanfaat bagi mereka, semoga Allah
membalas Anda dengan kebaikan?
Asy-Syaikh:
Orang yang terbebas dari televisi di
rumah tidak diragukan lagi dia selamat dan berlepas diri dari keburukan
yang besar dan menutup pintu keburukan yang besar tersebut dari dirinya.
Acara di channel-channel televisi yang disiarkan itu telah dicukupi
oleh Idza’atul Qur’an, karena channel-channel televisi itu isinya hampir
sama dengan Idza’atul Qur’an. Jadi Idza’atul Qur’an –walhamdulillah–
mencukupi, bisa didengar serta mencukupi dari channel-channel televisi.
Maka saya menasehatkan agar seseorang
selamat dari alat ini, karena jika dia memasukkannya ke dalam rumah maka
akan memberi pengaruh buruk terhadap dirinya, anak-anak dan istrinya.
Awalnya mereka meniatkan hanya untuk
membuka channel-channel Islam, kemudian bermudah-mudahan sedikit demi
sedikit hingga… Juga anak-anak dan istri mereka tidak menginginkan
kecuali hiburan saja. Istri dan anak-anak kebanyakannya yang mereka
inginkan adalah hiburan, bukan untuk dzikir. Sedangkan perkara-perkara
syari’at bagi mereka tidak ada nilainya.
Mereka hanyalah menginginkan hiburan
saja. Jadi dengan demikian maka engkau membuka pintu keburukan bagi
mereka. Dan Idza’atul Qur’an –walhamdulillah– padanya terdapat kebaikan
yang banyak dan padanya tidak ada hal yang terlarang, walillahihamd.
Acaranya bacaan Al-Qur’an, ceramah, pelajaran-pelajaran agama, kalimat
yang baik, atau masalah-masalah ilmiah. Semuanya kebaikan,
walhamdulillah.
~ Dengarkan Audio
atau download di sini
Alih bahasa: Abu AlmassSelasa, 1 Jumaadal Tsaniyah 1435 H
Catatan: Idza’atul Qur’an –> adalah salah satu Radio yang ada di Negeri Saudi
forumsalafy.net » Bolehkah Memasukkan Televisi Di Rumah – http://forumsalafy.net/?p=2447
APAKAH MENINGGALKAN TELEVISI TERMASUK SIKAP EKSTRIM?
Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah
Jawaban: Meninggalkan televisi bukan sikap ghuluw atau ekstrim, tetapi merupakan sikap kehati-hatian untuk menjaga agama, keluarga, dan anak-anak. Jadi hal itu merupakan upaya menjauhkan dari sebab-sebab yang akan membahayakan. Karena keberadaan televisi akan mengakibatkan bahaya terhadap anak dan istri, bahkan juga terhadap kepala rumah tangga. Siapa yang merasa dirinya aman dari fitnah?! Jadi semakin jauh seseorang dari sebab-sebab fitnah, maka hal itu jelas lebih baik bagi keadaannya sekarang dan akibatnya di belakang hari. Dan meninggalkan televisi bukan termasuk sikap ekstrim, tetapi termasuk upaya preventif atau penjagaan dan pencegahan dari keburukan.
Sumber artikel:
Al-Muntaqa min Fataawa Al-Fauzan, pertanyaan no. 211
Alih bahasa: Abu Almass
Jum’at, 24 Rajab 1435 H
Sumber
http://forumsalafy.net/?p=3394
Kegagalan Total Dakwah Firanda-Halabiyun Rodja TV Membentuk Generasi Lelaki Sejati
Sesungguhnya jika kita memahami benar
apa yang telah dituliskan oleh Calon Doktor Halabiyun Firanda dalam
tulisannya yang bertajuk Suami Sejati, Diantara Kesalahan Suami: Lalai
untuk Mendidik Istrinya dan Tidak Memiliki Rasa Cemburu maka
keberhasilan dakwahnya adalah dengan mendakwahkan para pengikutnya
sebagai Lelaki Sejati yang tiada lalai mendidik istrinya dan lelaki yang
memiliki rasa cemburu jika melihat perbuatan sang istri yang
dicintainya tiada mendatangkan ridha Allah Ta’ala.
Tatkala tarbiyah Halabiyah yang mereka
lakukan pada satu sisi memperingatkan bahayanya dayyuts, suami yang
tiada memiliki rasa cemburu terhadap tingkah sang istri namun pada sisi
yang lain Firanda dan segenap para dai Halabiyun Rodja TV justru
menjelma sebagai motor dan fasilitator besar yang mengarahkan dan
membetot terjadinya perubahan perilaku para wanita muslimah, para istri
untuk bisa betah berlama-lama memandangi mereka baik melalui TV maupun
layar besar yang bisa melipatgandakan sekian ratus persen besaran wajah
para dainya (yang notabene bukanlah mahramnya!!) begitu dekat di
depannya dengan kemasan aman “kemaslahatan dakwah yang sangat efektif
menembus seluruh lapisan masyarakat di berbagai penjuru daerah ” maka
inilah sesungguhnya yang menjadi wasilah besar fitnah di kalangan
muslimah dan bahaya laten kemunculan para Dayyuts, wal ‘iyadzubillah.
Sehingga keberhasilan dakwah
Firanda-Halabiyun TV Rodja untuk membentingi kaum hawa dari fitnah
mereka dan membentuk Lelaki Sejati sesungguhnya adalah keberhasilannya
memperingatkan kaum muslimin, para suami atau para mahram dari para
wanita muslimah mereka agar menghindarkan diri dari menonton TV Rodja
yang notabene menampilkan para lelaki yang bukan mahramnya. Keberhasilan
dakwah Firanda-Halabiyun Rodja adalah memperingatkan para wanita
muslimah untuk memiliki dan menumbuhkan rasa malu, melindungi mereka
dari perilaku menonton para lelaki yang bukan mahramnya.
Gambar 6. Lelaki Sejati takkan pernah
biarkan istrinya berperilaku betah berlama-lama memandangi lelaki asing
(baca:Rodjatv et.all)
Engkau Yang Memperingatkan Engkau pula yang Menghancurkan….
Dayyuts, Profil Seorang Suami & Bapak Yang Buruk Bagi Keluarganya
……
Imam Ibnul Qayyim ketika menjelaskan
dampak buruk perbuatan maksiat, di antaranya
perbuatan ad-diyatsah/ad-dayytus (membiarkan perbuatan buruk dalam
keluarga) yang timbul karena lemah atau hilangnya sifat ghirah dalam
hati pelakunya, beliau berkata, “…Oleh karena itulah, ad-dayyuts adalah
makhluk Allah yang paling buruk dan diharamkan baginya masuk surga,
demikian juga orang yang membolehkan dan menganggap baik perbuatan
zhalim dan melampaui batas bagi orang lain. Maka perhatikanlah akibat
yang ditimbulkan karena lemahnya sifat ghirah (dalam diri seseorang).
Ini semua menunjukkan bahwa asal (pokok) agama (seseorang) adalah sifat
ghiroh. Barangsiapa yang tidak memiliki sifat ghirah maka berarti dia
tidak memiliki agama (iman). Karena sifat inilah yang akan menghidupkan
hati (manusia) yang kemudian menghidupkan (kebaikan pada) anggota
badannya, sehingga anggota badannya akan menolak (semua) perbuatan buruk
dan keji (dari diri orang tersebut). Sebaliknya, hilangnya sifat ghirah
akan mematikan hati (manusia) yang kemudian akan mematikan (kebaikan
pada) anggota badannya, sehingga sama sekali tidak ada penolak keburukan
pada dirinya…” (Kitab Ad-Da-u wad Dawaa’, hal. 84)
Adapun keburukan terhadap agama
istri dan anak-anaknya, dengan membiarkan atau menuruti keinginan mereka
dalam hal-hal yang bertentangan dengan syariat, ini berarti
menjerumuskan mereka ke dalam jurang kehancuran.
Seorang istri bagaimana pun baik
sifat asalnya, tetap saja dia adalah seorang perempuan yang lemah dan
asalnya susah untuk diluruskan, karena diciptakan dari tulang rusuk yang
bengkok, ditambah lagi dengan kekurangan pada akalnya. –selesai penukilan-
Url bukti: Dayyuts, Profil Seorang Suami
dan Bapak yang Buruk Bagi Istri dan Anak-Anak | Muslim.Or.Id –
Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah – http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/dayyuts-profil-seorang-suami-dan-bapak-yang-buruk-bagi-istri-dan-anak-anak.html
Penulisnya adalah Abdullah Taslim yang
sedang memperingatkan keras dari bahayanya Dayyuts terhadap istri dan
anak-anak mereka, dan lihatlah sekarang bagaimana salah seorang
dedengkot RodjaTV sedang bermimik wajah di dalam kotak ajaib Rodjatv
untuk bisa dinikmati oleh kaum wanita di rumah-rumah mereka (ingat,
Rodjatv bukanlah tv khusus para lelaki sejati):
Gambar 7.
Dia yang memperingatkan para
lelaki dari Dayyuts, Profil Seorang Suami dan Bapak yang Buruk Bagi
Istri dan Anak-Anak tetapi dia pula yang membiarkan istri-istri dan
anak-anak para suami dan bapaknya berbetah-betah menonton Abdullah
Taslim, Rodjatv, “lelaki” yang bukan mahram mereka (mohon ma’af, untuk
keperluan pembuktian, kami sengaja menampilkan utuh wajah yang
bersangkutan agar tidak tersamarkan dari wajah orang yang lain).
Wahai para suami….wahai para bapak
keluarga penikmat Rodjatv… pernahkah istri-istri kalian, wanita-wanita
kalian berlama-lama memandangi kalian sebagaimana berlama-lama
memandangi para lelaki asing yang bukan mahram mereka di dalam kotak
ajaib berjudul Rodjatv???
Apakah kalian lebih gagah dari Abdullah
Taslim? Apakah Kalian lebih tampan dari Abdullah Taslim? Apakah kalian
lebih cerdas dan lebih berpendidikan dari Abdullah Taslim? Apakah kalian
lebih berintonasi…apakah…apakah??? Sungguh itu semua adalah
fitnah!!!!….Bagi kalian…bagi istri-istri kalian dan bagi
muslimah-muslimah kalian untuk dididik mencerabutkan rasa malu dari
dalam-dalam dada dari perbuatan yang tidak sepantasnya dilakukan oleh
para muslimah…memandangi para lelaki yang bukan mahramnya..Allahul
musta’an.
Bukankah Halabiyun yang membangunnya….Halabiyun pula yang menghancurkannya??
Jujurlah…..walau sekadar memberikan jawaban di dalam dada…
Sungguh merupakah musibah besar jika
kami dan kalian telah menganggap perilaku semua itu adalah hal yang
biasa jika dilakukan dalam bingkai dakwah!! Inna lillahi wa inna ilaihi
raji’un.
Maka jika yang terjadi adalah hal yang
sebaliknya, munculnya hasungan dari para dedengkot Halabiyun sehingga
dengan dakwah mereka melalui TV Rodja menjadikan para lelaki justru
bersemangat memasukkan kotak-kotak ajaib ke rumah-rumah mereka dengan
berkedok dakwah demi memfasilitasi para istri dan keluarga muslimahnya
betah berlama-lama menonton para lelaki asing dan bertenang-tenang
membiarkan perilaku semacam ini sebagai rutinitas harian, mingguan,
tahunan maka sungguh generasi lelaki Tak Sejati, generasi dayyuts telah
benar-benar menjadi bahaya laten dari Tarbiyah Halabiyah yang dihasilkan
oleh TV Rodja. Allahul musta’an.
Sadarlah wahai ukhti muslimah… para ummahat….
Sadarlah wahai para suami, kakak dan adiknya…
Dimana “engkau” wahai cemburu syar’iy berada?
Lihatlah kemana Tarbiyah Halabiyah
Rodjaiyah mengarahkan kalian dan kemana pula bimbingan Asy Syaikh Shalih
Fauzan hafizhahullah meneladankan?
Semoga Allah Ta’ala memudahkan kita semua untuk rujuk kepada kebenaran dan mengumpulkan kita semua di jannahNya, aminsumber :
http://tukpencarialhaq.com/2014/05/25/dai-dai-halabiyun-rodjatv-antara-perubahan-perilaku-muslimah-dan-bahaya-laten-kemunculan-para-dayyuts/
Posting Komentar